Senin, 13 Februari 2012

TARIAN EROTIS CANDOLENG-DOLENG HINGGA CALEG PEREMPUAN “REFLEKSI MENYAMBUT HARI KARTINI” By yuda Alfiranda Prasetyo


Rakyat  Semakin kehilangan identitas
 Integritas budaya dan kepribadian
setiap hajatan di pelosok daerah ini dihiasi tayangan erotis
Siapa pelakunya, ternyata adalah perempuan…..
Perempuan yang  sama dengan ibu
yang di dalam rahimnya kita pernah  menginap sembilan bulan.

kita telah kehilangan nilai dan norma, anomie merangsek dalam peradaban
westernisasi  merusak sendi-sendi akar budaya bangsa,
kenapa kita tidak melihat kebelakang untuk menatap masa depan?
bukankah bangsa yang besar
adalah bangsa yang menghormati sejarah bangsanya
bukankah sejarah …..
mencatat dengan tinta emas perjuangan Raden Ajeng Kartini
pendombrak budaya konservatif jawa dengan semangat emansipasinya.

kini kesetaraan gender diperjuangkan….
melalui kendaraan politik kartini-kartini berusaha tuk eksis
tapi, sekali lagi perjuangan mereka kandas
mereka ternyata kartini instan, tak bertalenta
kredibiltas dan akuntabilitas serta kualitas mereka diragukan

banyak diantara mereka ternyata tidak punya rasa sportivitas
ketika mereka terdepak dari perebutan kursi mereka depresi
bahkan mengambil jalan pintas bunuh diri.
buat apa malu kalau kita belum mampu????

ketika sebagian di antara mereka lolos seleksi
kursi basah ada dalam pelukannya,
mereka ada yang melenggang ke senayan,
ke petta rani makassar, atau hanya di daerah ini
tapi keraguan selalu menyelimutiku
apakah  DPR  nantinya hanya menjadi salon kecantikan
atau hanya tempat tuk bergosip ria…..



tapi secuil keyakinan ada dalam diriku
bukan kah sebuah institusi membutuhkan  figur perempuan
siapa tau dengan eksisnya perempuan di lembaga ini
tak ada lagi lempar kursi pada saat  persidangan
bukankah sebagian dari  caleg perempuan cukup seksi
sehingga mata hidung belang  melek bahkan tertidur dipangkuannya

kasihan perempuan-perempuan indonesia
mereka hanya berharap caleg mereka
adalah kartini yang memperjuangkan nasibnya
yang selalu menjadi korban kekerasan dijalanan,
di hotel, di rumah kaum majikan, dan
bahkan di rumah sendiri

kasihan  perempuan-perempuan indonesia
mereka berharap  ….
kartini mereka adalah kran yang mengalirkan aspirasi
perempuan indonesia yang masih jauh  dari keadilan….

Lewat peringatan Hari Kartini
Mereka kembali punya semangat  tuk bangkit
tapi, jangan dibredel, atau dipeti eskan
selama ini mereka tidak punya suara….
pengambilan keputusan selalu didominasi laki-laki
mereka adalah korban diskriminasi,
korban dari ketidak adilan
dan  kebodohan, …..

mereka tidak hanya mau menjadi pelampiasan nafsu laki-laki
tempat mereka bukan hanya sumur, dapur dan ranjang….
            hidup perempuan indonesia, bangkitlah menyongsong hari esok
            fajar telah menyingsing, bangkitlah  tuk berjuang demi
            menjaga kehormatanmu…..
 Semangat Kartini Harus Diperjuangkan
 jangan menyerah……….Wahai perempuan  Indonesia
                                     
                    
                                                          Pasempe, 21 April pukul 23.36





Tidak ada komentar:

Posting Komentar