Rabu, 15 Februari 2012

BEDAH SKL 6 dan Kisi-Kisi UN Sosiologi 2011-2012

image

SKL 6 : MENGANALISIS KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT      MULTIKULTURAL                   
                        18. Menjelaskan pembentukan kelompok sosial dalam masyarakat
                        19. Menidentifikasi cirri atau tipe masyarakat multikultural
                        20. Menjelaskan hubungan sosial masyarakat dengan proses integrasi
                     21. Menjelaskan latar belakang tebentuknya masyarakat multikultural atau
                              pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat
                       22. Mengidentifikasi perilaku yang sesuai dengan masyarakat multikultural
 
 
1.     Terbentuknya kelompok sosial
  1. FAKTOR YANG MENDASARI TERJADINYA KELOMPOK SOSIAL
Terjadinya kelompok osial didasari oleh :
1.      Naluri gregariousnes, yaitu keinginan manusia untuk hidup dan berinteraksi bersama.
2.      Keinginan manusia untuk hidup menjadi satu dengan suasana alam sekitarnya.
3.      Adanya unsur kesamaan (kepentingan, darah dan keturunan, daerah asal, kebudayaan , bahasa dll)
4.      Adanya unsur kedekatan (tempat tinggal,dan geografis)
5.      Adanya motivasi atau dorongan
·         Dorongan saling membutuhkan
·         Dorongan untuk menjaga kelangsungan keturunan
·        Dorongan faktor keamanan
·        Dorongan untuk memperoleh efektifitas kerja
2.     Ciri-ciri masyarakat multikultural
Masyarakat multicultural : merupakan bentuk dari masyarakat  modern yang anggotanya terdiri dari berbagai golongan ,suku bangsa , ras , agama dan budaya hidup bersama dalam suatu wilayah local , nasional bahkan internasional baik secara langsung maupun tidak langsung.
Masyarakat multikulral perbedaan kelompok sosial , kebudayaan dan suku bangsa dijunjung tinggi , memperjuangkan kesederajatan antara kelompok minoritas dan mayoritas baik secara hokum maupu sosial

Ciri-Ciri Masyarakat Multikultural
1.      Penuh perbedaan budaya yang masing-masing bersifat otonom
2.      Ada semangat hidup berdampingan secara damai/peacefullcoexistence baik secara individual maupun kelompok.
3.      Konflik dapat dikelola secara cerdas , dicegah atau diselesaikan dengan sendirinya ( karena ada toleransi)
4.      Dikembangkan toleransi, memahami dan menghargai perbedaan.
5.      Masyarakat bermoral, bersikap demokratis dan mengembangkan empaty
6.      Adanya civility/keadaban yang esensial untuk mewujudkan demokratis yang beradap dan keadaban yang demokratis
7.      Sosialisasi nilai , pengetahuan dan ketrampilan hidup berlangsung dalam kehidupan sehari-hari.
8.      Dalam perkembangannya akan bersinggungan dengan konsep hidup bersama untuk mencari kehidupan bersama

Menurut Piere. L . Van Den Berghe, Masyarakat majemuk memiliki karakteristik sebagai berikut :
1.      Terjadinya segmentasi kedalam bentuk-bentuk kelompok yang sering memiliki subkebudayaan yang berbeda
2.      Memiliki struktur sosial yang terbagi kedalam lembaga-lembaga yang bersifat nonkomplementer
3.      Kurang mengembangkan konsensus diantara para anggotanya terhadap nilai-nilai yang mendasar.
4.      Secara relatif sering mengalami konflikantar anggota
5.     Secara relatif integrasi sosial tumbuh atas dasar paksaan
6.     Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok lain
3.     Tipe masyarakat majemuk
a.          Masyarakat majemuk dengan kompetisi seimbang, yaitu masyarakat majemuk yang terdiri atas sejumlah komunitas  atau etnik yang mempunyai kekuatan seimbang
b.         Masyarakat majemuk dengan mayoritas dominan, yaitu masyarakat yang terdiri atas
kekuatan  kompetetif tidak seimbang,dimana salah satu kekuatan kompetetif lebih besar dari kelompok lainnya. Atau kelompok etnik mayoritas mendominasi kompetsisi politik dan ekonomi sehingga posisi  kelompok – kelompok lainnya menjadi kecil
c.          Masyarakat majemuk dengan minoritas  dominan,merupakan suatu masyarakat di mana satu kelompok etnik minoritas  mempunyai keunggulan kompetetif yang luas  sehingga mendominasi kehidupan politik atau ekonomi masyarakat
d.         Masyarakat majemuk dengan fragmentasi ( terbagi –bagi ) yaitu masyarakat yang terdiri atas sejumlah kelompok etnik ,tetapi semuanya dalam jumlah yang kecil sehingga tidak ada satu kelompokpun yang mempunyai posisi politik atau ekonomi yang dominan

 
 
4.     Hubungan struktur sos, masy multikultural dengan integrasi sosial
Integrasi sosial merupakan proses penyatuan berbagai unsur yang berbeda dalam masyarakat.
Menurut William F. Ogburn dan Mayer Nimkoff, syarat terbentuknya integrasi sosial sbb:
a.    Anggota masyarakat merasa  mampu untuk saling mengisi kebutuhan satu dengan kebutuhan yang lain
b.    Masyarakat  menciptakan dan menyepakati terbentuknya nilai dan norma social
c.    Nilai dan norma sosial berlaku cukup lama dijalankan secara konsisten  serta tidak mudah mengalami perubahan sehingga terbentuk aturan baku untuk melaksanakan proses interaksi social
             Terciptanya integrasi nasional masyarakat multicultural dipengaruhi oleh beberapa hal :
a.    Adanya interseksi dan konsolidasi pada struktur sosial
b.    Berkembangnya paham relativisme kebudayaan
c.    Terlaksananya koalisi lintas ethnic/ kelompok
d.   Mampu membangun consensus tentang nilai dasar
e.    Berlangsungnya proses akulturasi budaya majemuk
f.     Hilangnya sifat dominan dan tumbuhnya upaya saling ketergantungan antar kelompok

                    
 
5.     Latar belakang/faktor terbentuknya masyarakat multikultural daan pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat
 
 
Faktor Terbentuknya Masyarakat Multikultural
1.      Keadaan geografis Indonesia, menyebabkan perbedaan suku bangsa
Berakibat terjadinya isolasi geografis  yang mengakibatkan penduduk menempati suatu pulau atau sebagian suatu pulau ,tumbuh menjadi kestuan –kesatuan suku bangsa yang sedikitnya terisolasi dengan yang lain
2.      Pengaruh kebudayaan asing. Indonesia terletak pada posisi silang antara dua samudra
Dan dua benua sangat mempengaruhi kemajemukan agama dan kebudayaan
3.     Iklim yang berbeda dan struktur tanah yang tidak sama  akan membentuk pola – pola perilaku dan sistim mata pencaharian yang berbeda – beda akibat terjadi kemajemukan regional ( wilayah )
6.     Pengaruh masyarakat multikultural
Dengan terbentuknya masyarakat multikultural bisa mengakibatkan adanya :
a)      Timbulnya berbagai macam kemajemukan
b)      Timbulnya berbagai konflik karena perbedaan individu ,latar belakang kebudayaan,perbedaan kepentinagan, dan perubahan nilai yang cepat karena cenderung dipaksakan
c)      Integrasi (akomodasi, kooperasi, akulturasi dan asimilasi)
d)     Terkendalanya pencapaian integrasi.
e)      Munculnya berbagai bentuk konsekuensi yaitu :
ü Primordialisme, ethnosentrisme,politik aliran,interseksi,konsolidasi,
Stereotype,pluralisme, nasionalisme
        
        Primordialisme, Ethnosentrisme   dan politik aliran
1.      Pengertian Primordialisme
·         Pandangan atau paham yang menunjukkan sikap berpegang teguh pada hal-hal yang sejak semula melekat pada individu.
·         Kecintaan yang sangat dalam terhadap segala sesuatu yang pernah dialami sejak lahir hingga dewasa.
·         Sikap loyalitas yang berlebihan terhadap budaya sub nasional (suku bangsa, agama, ras, daerah dan keluarga)   menurut Robuskha & Shepsle
·         Keterkaitan seseorang dalamkelompok atas dasar ikatan kekrabatan, sukubangsa, asal daerah, bahasa, dan adat sehingga melahirkan pola perilaku serta cita-cita yang sama. Menurut Ramlan Surbakti.
·         Ikatan tradisional yang melekat pada individu
Contoh: ikatan keluarga Dayak, HMI, ICMI dll

Faktor penyebab primordialisme, antara lain :
·         Adnya sesuatu yang dianggap istimewa oleh individu/kelompok
·         Adanya suatu sikap untuk mempertahankan suatu kelompok terhadap ancaman dari luar.
·         Adanya nilai-nilai yang berhubungan dengan sistem keyakinan & keagamaan, ataupun adat istiadat.

2.      Pengertian Ethnosentrisme/ fanatisme suku bangsa
·         Suatu sikap yang menilai kebudayaan kelompok/masyarakat lain dengan menggunakan ukuran yang berlaku dalam kelompoknya.
·         Suatu sikap yang menilai atau menganggap bahwa kebudayaannya lebih tinggi daripada kebudayaan kelompok lain.

3.      Pengertian Politik Aliran
·         Menurut Cliffort Geertz, politik aliran merupakan keadaan perpolitikan partai-partai politik yang ada dikelilingi dan diikuti oleh sejumlah organisai massa formal/nonformalyang berpegang pada ideologi
·           Example : Parpol yang berbasis pada ideologi atau kefahaman agam.
Ciri-Ciri Politik Aliran
·         Ada organisai politik induk yang berpegang dan memperjuangkan ideologi dari kelompok primordialnya
·         Organisai  politik tersebut memiliki cabang-cabang organisasi massa yang ada dibawahnya dengan ideologi sama
·         Yang  diperjuangkan adalah kepentingan kelompoknya
·         Memiliki media perjuangan untuk mempengaruhi publik
·         Antar politik aliran kurang toleran dan sering terjadi persaingan tidak sehat.

4.         Interseksi
Yaitu persilangan / pertemuan/ titik potong kenggotaan anggota – anggota dari dua suku bangsa atau lebih dalam kelompok sosial di dalam suatu masyarakat yang majemuk
Contoh : Abdullah dari Aceh , Slamet dari jawa, Dadang dari Sunda bertemu  bersama – sama dalam organisasi Islam
5.         Konsolidasi
Yaitu penguatan atau peneguhan keanggotaan anggota – anggota masyarakat dalam kelompok sosial melalui tumpang tindih keanggotaan
Contoh : Orang Melayu identik dengan orang Islam, orang Minahasa identik orang Kristen protestan , orang bali Identik dengan orang Hindu
6.         Stereotipe
Yaitu persepsi atau prasangka mengenai suatu hal , budaya atau sifat berdasarkan prasangka subyektif yang belum tentu tepat
7.         Pluralisme
Yaitu sikap menghargai , menghormati dan menoleransi  berbagai perbedaan dalam hidup bersama dalam masyarakat majemuk
8.         Nasionalisme
Yaitu rasa cinta pada tanah air yang diwujudkan dengan cara mempertahankan identitas bangsa

 
7.     Perilaku yang sesuai dalam masyarakat multi k ultural
a.          Sikap kritis , yaitu tidak mudah begitu saja menerima sesuatu sebagai kebenaran
   melainkan berusaha terlebih dahulu untuk menemukan kekeliruan yang mungkin ada dalam pengamatannya
Berikut ini adalah sikap kritis yang harus dikembangkan
1)   Mengembangkan sikap saling menghargai ( toleransi ) terhadap nilai –nilai dan norma – norma sosial yang berbeda – beda dari anggota masyarakat yang kita temui
2)   Meninggalkan sikap primordialisme yang berlebihan
3)   Mengembangkan rasa nasionalisme
4)   Menegakkan supremasi hokum artinya bahwa suatu peraturan formal harus berlaku pada semua warga negara tanpa memandang kedudukan sosial ,ras etnis dan agama
5)   Menyelesaikan konflik dengan cara yang akomodatif , melalui mediasi, kompromi dan adjudikasi
6)   Mengembangkan kesadaran sosial dan menyadari peranan setiap individu

b.         Toleransi, adalah merupakan sikap yang bersedia menenggang ( menghargai, membiarkan , membolehkan ) pendirian ,pendapat,pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan pihak lain ayng berbeda dengan pendirian diri sendiri.
Seseorang dikatakan toleran manakala tidak memaksakan pendiriannya kepada pihak lain melainkan bersedia menenggang pihak lain untuk memiliki pendirian yang berbeda dengan segala konsekuensinya

c.          Empati sosial , yaitu suatu keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau mengidentifikasikan dirinya dalam keadaan pikiran atau perasaan yang sama dengan orang lain atau kelompok lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar