Senin, 13 Februari 2012

Melangkah dan terus melangkah

Tertatih melangkah menjauh berlari Dari siapa ia berlari?
Ibliskah itu yang gelap merajai?
Buruk rupakah yang mengejarnya dari jauh?
Pudar pandang tak mengerti
Ia memang berlari pergi
Namun tak ada yang mengetahui
Bahwa nilai pandang bumi
Sungguh benar tak berarti
Karena itu ia berlari
Berlari…….

Pernah sejenak ia berhenti
Namun tersesali meski lelah terpenuhi
Peluh dalam sanubari
Lalu ia berhenti menghinggapi
Dan kembali berlari
Melangkah pergi
Salahkah mencinta bidadari
Bila memang congkaknya setajam duri
Sakitnya tak lebih baik dari sepi
Meski kini menyesali
Karena memori menancap abadi
Dalam hidup yang ia jalani
Maka ia berlari
Berlari……..

Meski indah berbalut rapi
Namun awal tetap harus mengakhiri
Dengan segala daya ia beralih
Namun laknat orang itu
Bukan teman bila bantu sakiti
Bukan teman bila selalu interogasi
Tak sadarkah kau?
Dia harus pergi….
Atau aku kan selalu berlari
Bukan menghindari sebuah memori
Namun mengais tanah dan mencari
Nikmat sebuah rasa cinta
Benar tak sekadar rasa
Bila teman bantulah melupa
Kini ada pengganti dia
Cinta ini berbeda
Oleh karenanya……
Bila teman janganlah bertanya
Tentang dia yang harus terlupakan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar