“ GURU ADALAH MOTIVATOR BAGI SISWANYA “
Oleh :
Motivasi berpangkal dari kata
motif yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri
seseorang untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi tercapainya suatu
tujuan.Adapun menurut Mc.Donald motivasi adalah perubahan energi dalam diri
seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling
dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.Dari pengertian yang
dikemukakan oleh Mc.Donald ini mengandung tiga elemen atau ciri pokok dalam
motivasi itu yakni motivasi itu mengawalinya terjadi perubahan energi, ditandai
dengan adanya feeling dan dirangsang karena adanya tujuan. Namun pada intinya
bahwa motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar motivasi dapat dikatakan sebagai
keseluruhan daya penggerak didalam diri anak didik yang menimbulkan, menjamin
kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan
dapat tercapai.Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan sebab
seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak mungkin melakukan
aktifitas belajar.
Motivasi ada dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ektrinsik yaitu :
1.
Motivasi Intrinsik : Jenis motivasi ini timbul dari dalam
diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan dari orang lain, tetapi atas
dasar kemauan sendiri.
2.
Motivasi Ektrinsik : Jenis motivasi ini timbul sebagai
akibat pengaruh dari luar individu. Apakah karena adanya ajakan, suruhan atau
paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian anak didik mau
melakukan sesuatu atau belajar.
Bagi peserta didik yang selalu memperhatikan materi pelajaran yang
diberikan bukanlah masalah bagi guru. Karena didalam diri peserta didik
tersebut ada motivasi yaitu motivasi intrinsik. Peserta didik yang demikian
biasanya dengan kesadaran sendiri memperhatikan penjelasan guru. Rasa ingin
tahunya lebih banyak terhadap materi pelajaran yang diberikan. Berbagai
gangguan yang ada disekitar kurang dapat mempengaruhinya sehingga mampu
memecahkan perhatianya. Lain halnya bagi peserta didik yang tidak ada motivasi
di dalam dirinya, maka motivasi ekstrinsik yang merupakan dorongan dari luar
dirinya mutlak diperlukan. Disini tugas guru adalah membangkitkan motivasi
peserta didik sehingga mereka mau melakukan belajar.Ada beberpa strategi yang
bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar peserta didik
sebagai berikut :
1.Menjelaskan tujuan belajar ke peserta
didik.
Pada permulaan belajar-mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru
menjelaskan mengenahi Tujuan Instruksional Khusus ( TIK ) yang akan dicapainya
kepada peserta didik. Semakin jelas tujuan TIK ini maka semakin besar pula
motivasi dalam belajar.
2.Berikan Reward ( hadiah ) .
Bagi peserta didik yang berprestai perlu diberikan reward ( hadiah ),
meskipun hadiah itu tidak berupa barang mahal tapi akan sangat berarti bagi
peserta didik. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih
giat lagi. Disamping itu peserta didik yang belum berprestasi akan termotivasi
untuk bisa mengejar peserta didik yang berprestasi.
3.Ciptakan suasana bersaing atau
berkompetisi.
Guru berusaha mengadakan persaingan ( kompetisi ) diantara peserta didik
untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi
yang telah dicapai sebelumnya. Prestasi peserta didik biasanya merangsang
peserta didik lainya , sehingga dapat memunculkan persaingan antar peserta
didik. Persaingan positif akan memunculkan motivasi untuk giat belajar. Untuk
itu guru harus mampu menciptakan suasana persaingan yang sehat diatara mereka.
Guru harus menunjukan obyektifitas dalam setiap evaluasi pembelajaran, demikian
juga para peserta didik harus menjunjung tinggi kejujuran dalam setiap
pengerjaanya.
4.Memberikan pujian dan menghargai
hasil tugas.
Sudah sepantasnya guru memberikan pujian bagi peserta didik yang
berprestasi jangan pelit dengan pujian sebab penghargaan berupa pujian sangat
berarti bahkan lebih berarti pujian dari pada berupa pemberian barang.
Kebiasaan guru yang terlalu sering memberikan tugas ( PR ), namun jarang
memberikan penilaian akan berdampak tidak baik terhadap motivasi belajar
mereka. Sehingga peserta didik sekedar mengerjakan tugas dan kurang
memperhatikan kualitas pekerjaannya. Oleh karena itu guru jangan enggan menilai
hasil tugasnya, hargailah pekerjaanya dan jadikan penilaian yang kita berikan
sebagai alat perangsang motivasi belajarnya.
5.Memberikan sangsi atau hukuman.
Sangsi atau hukuman diberikan kepada peserta didik yang berbuat kesalahan
saat proses belajar mengajar ( PBM). Hukuman ini diberikan dengan harapan agar
peserta didik tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya
atau perilakunya..
Prestasi seorang teman biasanya merangsang teman yang lain
untuk berprestasi pula, sehingga dapat memunculkan persaingan antar peserta
didik. Persaingan yang positif akan memunculkan motivasi untuk giat belajar.
Oleh karena itu guru harus mampu menciptakan suasana persaingan yang sehat
diantara merekan. Guru harus menunjukkan obyektifitas dalam setiap evaluasi
pembelajaran, demikian pula para peserta didik harus menjunjung tinggi
kejujuran dalam setiap pengerjaannya.
6.Guru menjadi Idola.
Sikap guru harus dapat dijadikan panutan ( teladan ) yang baik bagi peserta
didiknya. Guru harus menjadi idola peserta didiknya berkaitan dengan sikapnya
didalam kelas. Pendapat dan nasehatnya terkadang lebih dipercaya dibandingkan
dengan pendapat orang tuanya. Sikap yang di dasari oleh keinginan mendidik
peserta didik agar berkembang lebih baik akan memberikan kesan mendalam di
benak mereka. Usaha guru membangun motivasi
akan kandas jika sikap yang ditunjukkan guru tidak simpatik.
7.Membangun kebiasaan belajar.
Sebaiknya guru memberitahukan kepada peserta didik bagaimana membangun
kebiasaan belajar sehari-hari, sehingga menghilangkan kebiasaan peserta didik
hanya belajar disaat akan ujian saja.Seperti bangun pagi hari bagi moslem
setelah sholat subuh lalu dilanjutkan belajar sebab belajar dipagi hari lebih
fresh kondisi otaknya.Lalu setelah pulang sekolah sehabis makan siang sambil
duduk santai membaca kembali materi pelajaran yang tadi diajarkan oleh guru.Dan
belajar malam hari rutin meski hanya meluangkan waktu 1-2 jam asal belajarnya
serius .
8.Membantu kesulitan belajar.
Guru sudah seyogyanya membantu peserta didik yang mengalami kesulitan atas
materi pelajaran yang diberikan. Dengan meluangkan waktu untuk konsultasi
belajar bagi peserta didik yang membutuhkan. Membantu kesulitan belajar bagi
peserta didik bisa dilakukan secara individu maupun kelompok. Salah satu bukti
guru mengasihi peserta didiknya adalah kerelaan dan ketulusan melayani mereka,
secara psikis menimbulkan kedekatan antara guru dan murid. Ini akan memberikan
ruang waktu bagi guru untuk peserta didiknya guna mendengar keluh kesah dan
kesulitan belajarnya. Dengan tindakan ini guru sudah berhasil merebut hati
peserta didiknya sehingga memudahkan untuk menanamkan motivasi kepada mereka.
9.Menggunakan metode dan media
pembelajaran bervariasi.
Guru harus memiliki kreatifitas dalam pembelajaran tidak hanya monoton
mengajar lewat penggunaan papan tulis ( whitboard ) semata, butuh variasi
pembelajaran dengan menggunakan metode tanya jawab, presentasi, diskusi, dan
menggunakan media in focus, OHP, serta alat peraga lainya.Mengingat kontribusi
motivasi terhadap hasil belajar cukup besar, guru diharapkan mampu
membangkitkan motivasi dan dapat memanfaatkan menjadi penggerak kuat bagi
peserta didik untuk meraih prestasi yang diharapkan. Yang menjadi pertanyaan
adalah langkah-langkah apa saja yang diperlu dilakukan oleh guru agar motivasi
belajar bangkit. Guru profesional harus menyadari bahwa dirinya harus berperan
sebagai motivator yang bertugas memberikan inspirasi atau dorongan supaya
proses pembelajaran lebih menyenangkan. Guru harus menolong peserta didiknya
supaya memiliki hasrat untuk belajar.Upaya yang bisa kita
lakukan untuk menggairahkan belajar peserta didik sangatlah variatif, namun hal
yang terpenting adalah kita selaku pelaksana pendidikan tidak surut dalam
membimbing para peserta didik. Kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas yang
kita lakukan mudah-mudahan menjadi bingkai indah dalam potret kehidupan
mereka.Semoga kita bisa mengantarkan kesuksesan mereka dalam meraih masa depan
gemilang.Memotivasi kegiatan peserta didik dalam
meningkatkan aktifitas dan kreatifitas sesuai dengan bakat, cita-cita, potensi
diri dan kemampuan yang dimilikinya adalah sangat penting dilakukan oleh guru.
Guru harus bisa menjadi seorang motivator bagi anak didiknya, agar bisa
menggiatkan belajar baik didalam kelas maupun dirumah dalam rangka meningkatkan
prestasi belajar .Semoga guru-guru di negeri ini memiliki kemauan untuk bisa
belajar memotivator anak didiknya, sehingga harapan dari pembelajaran disekolah
bisa tercapai sesuai dengan keinginan kita bersama.Amin.
***