Rabu, 30 Maret 2016

SEKARANG GURU SEMAKIN TERBATAS DALAM MENDIDIK MURID

SEKARANG GURU SEMAKIN TERBATAS DALAM MENDIDIK MURID

Asalamu'alaikum wr.wb. selamat sore dan salam sejahtera untuk guru-guru seluruh indonesia....
mari simak informasi terbaru dan sangat penting berikut ini...

Ketua Koalisi Barisan Guru Bersatu (KOBAR-GB) Sayuti Aulia mengatakan selama ini dalam proses pendidikan murid, para guru merasa dikangkangi oleh UU 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak.


“UU perlidungan anak yang berlaku saat ini sangat memberatkan para guru dalam mendidik siswa,”kata Sayuti Aulia Minggu (27/3) di Aula Hotel Kartika Kutacane dalam Rapat kerja KOBAR-GB.

Untuk itu pihaknya akan mendiskusikan kembali keberadaan UU Perlidungan anak dan akan mengadvokasikan dewan guru yang dijerat oleh hukum tentang pelanggaran UU Perlindungan anak. “Sedikit dicubit, Guru dilapor,” kata Sayuti.

Sayuti Aulia juga mengatakan akibat keberadaan UU 35, para guru di seluruh Aceh merasa tidak nyaman bergerak bebas dalam mendidik siswa-siswi. Ia juga mencontohkan selama beberapa kasus yang dilaporkan oleh wali siswa seperti Meulaboh serta di beberapa daerah lainya mengakibatkan para guru rugi.
“Ujung-ujung proses berakhir damai, Guru terkadang diharuskan membayar uang damai sampai 5 juta,” ujar Sayuti Aulia.

Seusai rapat kerja KOBAR-GB Aceh Sayuti akan menyerahkan beberapa permasalahan yang sedang dihadapi oleh para guru di Aceh untuk diserahkan kepada pemangku kepetingan agar dapat mengambil kebijakan.

Sementara itu Kadis Pendidikan Aceh Drs. Hasanuddin Darjo MM yang membuka acara tersebut, mengharapkan agar rapat kerja KOBAR-GB dapat benar-benar menghasilkan yang baik serta mampu memajukan pendidikan Aceh. Ia juga mendukung advokasi yang diberikan oleh KOBAR-GB kepada guru-guru yang di jadikan tersangka akibat di jerat UU Perlindungan Anak.

“Saya tidak setuju para guru dijadikan pesalah dan pesakitan di mahkamah, saya sangat setuju dengan advokasi yang disampaikan KOBAR-GB,”kata Darjo

Kepada seluruh anggota KOBAR-GB Aceh yang mengikuti rapat kerja ini Darjo berpesan agar memanfaatkan kerja ini sebaik mungkin.




Senin, 28 Maret 2016

Motivasi Jelang Ujian Nasional SMA Tahun 2016

Ujian Nasional kadang bukan hal yang mudah bagi sebagian siswa. Semoga kalimat motivasi berikut dapat membantu kamu dalam menempuh segala macam ujian dalam hidupmu.
  1. Ujian Nasional bukanlah rintangan, melainkan sebuah gerbang yang harus kita lalui setelah 3 tahun menempuh perjalanan yang panjang.
  2. Ujian Nasional bukan segalanya tentang tes akademik. Melainkan kejujuran, mental serta kerja keras merupakan salah satu unsur yang tidak bisa kita tinggalkan.
  3. Bukan Ujian Nasional besok yang harus kau khawatirkan, tapi ujian hidup yang akan kau lalui setelah kau meninggalkan bangku sekolah.
  4. Guru adalah mentormu, pendukungmu, serta orang tua di sekolah bagimu. Ketika hatimu ragu, di sekolah merekalah tempat untukmu mengadu.
  5. Belajar 5 menit tapi rutin setiap hari lebih baik daripada belajar berpuluh-puluh jam tapi hanya 1 kali seumur hidup.
  6. Kesempurnaan hanya milik Tuhan. Lakukan semua yang kau mampu, kemudian berdoa dan berserahlah dibawah kesempurnaan milik-Nya.
  7. Tak ada gading yang tak retak. Ketika kau ragu, bertanyalah pada temanmu sebelum terlambat dimulainya ujianmu
  8. Pupuklah selalu kepercayaan diri yang ada dalam dirimu. Karena sebenarnya kamu benar-benar mampu dan tidak ada seorangpun yang membatasimu untuk mecari ilmu.
  9. Teman yang banyak di sekolah memang baik untukmu. Tapi ingatlah, ketika kau duduk di bangku ujianmu, semua hanya akan tentang dirimu dan kemampuanmu.
  10. Tidak peduli sepintar apapun dirimu, meninggalkan satu mata pelajaran saja dapat meninggalkanmu untuk tetap duduk di bangku sekolah dengan menyaksikan teman-temanmu meraih kesuksesan.
  11. Sebuah buku dapat merubah dari yang tidak tahu menjadi berilmu.
  12. Ingat, yang terpenting dari Ujian Nasional bukanlah lomba untuk meraih peringkat yang tertinggi. Melainkan sebuah tes yang dilakukan untuk membuat tolak ukur atas kemampuanmu sendiri untuk melangkah ke jenjang pendidikan serta karir yang lebih tinggi.
  13. Jika kau tak pernah melangkah maju, maka kau takkan pernah tahu. Jika kau sering mengabaikan gurumu, maka kau takkan pernah berilmu.
  14. Percayalah, tidak akan ada yang sia-sia di dunia ini. Terutama kerja kerasmu untuk menuntaskan bangku sekolahmu.
  15. Seorang yang MAMPU bukanlah karna memang dia sudah serba tahu. Tapi seorang yang MAMPU adalah orang yang MAU dan TAK LELAH untuk mencari ilmu.
  16. Setinggi apapun gunungnya, pasti sudah ada manusia yang telah mendaki disana. Sesulit apapun soal Ujianmu yang ada, akan ada seseorang yang bisa menjawabnya. Apakah kalian orang tersebut?
  17. Lihatlah lembar jawabmu besok bukan sebagai sebuah beban, melainkan sebagai sebuah peluang. Peluang yang akan membawamu ke salah satu gerbang kesuksesan.
  18. Harga dari sebuah baju baru, sepasang sepatu baru, serta sebuah tas baru tak akan sanggup mengalahkan ilmu yang telah diberikan oleh sebuah buku.
  19. Memang perpisahan takkan terelakan. Entah aku lulus, entah aku tetap dibangku ini, kau akan tetap menjadi teman baikku wahai buku-buku pelajaranku.
  20. Jika diibaratkan, Ujian Nasional besok hanyalah sebuah anak tangga yang harus kau lewati sebelum menempuh ribuan anak tangga lain yang menanti di masa depan.

Minggu, 13 Maret 2016

Bermimpilah selagi mimpi itu masih gratis...

Menjadi pelajar harus memiliki mindset unggul dan strategi jitu mencapai kesuksesan belajar.Belajar di sekolah atau campus bukan sembarang belajar tanpa tujuan, jangan pertaruhkan lamanya waktu belajar yang anda tempuh dengan sia-sia. Namun harus menyadari bagaimana cara belajar efektif, dan harus mampu mengembangkan karakter kepribadian yang kuat serta memiliki kompetensi mumpuni yang mempunyai daya saing tinggi di era globalisasi.Secara umum jika ditelaah lebih lanjut masalah rendahnya kemampuan daya serap pelajar/mahasiswa, ternyata sebagian besar bersumber pada masalah internal sendiri.Hal ini dapat dilihat berdasarkan penelitian yang dilakukan R.L.Mooney dan Mary Alice Price di Amerika, menyatakan ada dua kesulitan yang paling menonjol atau paling banyak dialami pelajar/mahasiswa yaitu : Tidak tahu bagaimana cara belajar yang efektif ( don’t know how to study efektively ) dan Tidak dapat memusatkan perhatian dengan baik ( unable to concentrate will ). Menurut Thomas Alva Edison, peranan IQ itu hanya 1 % saja menunjang keberhasilan seseorang, namun yang 99 % adalah kemauan dan kerja keras.Belajar itu mudah dilakukan jika anda memiliki strategi yang mampu mengorganisir pikiran,sikap dan perbuatan untuk mengarahkan serta menggiatkan step by step proses belajar secara terstruktur atau sistematis dengan asyik.Jangan hanya mengacu berprestasi harus memiliki IQ tinggi, itu sudah basi !. Karena setiap orang mempunyai kesempatan dan peluang yang sama baik untuk menjadi pelajar/mahasiswa yang berprestasi. Untuk menjadi orang yang serba bisa, menjadi orang yang pintar, menjadi orang sukses, tidak datang sekonyong-konyong belaka dan bukan akibat akibat dari suatu keajaiban yang datang dari langit. Tapi perlu diingat, keinginan tersebut bukan berarti tidak dapat diwujudkan, walaupun fakta membuktikan untuk meraih harapan harus melalui tahapan  dari hasil proses belajar.Pendek kata dalam otak ( benak ) anda itu harus diisi pikiran atau bayangan gambar sederhana bagaimana cara membuat sesuatu ( belajar ) itu menjadi mudah.Ingat, orang yang bijak dan cerdas adalah orang yang mampu menentukan pilihan prima untuk memaksimalkan berkembangnya potensi bawaan yang dimilikinya. Suatu hal yang kadang tidak terpikirkan oleh sebagian orang yang merupakan inti masalah yaitu mengalami kebingungan ketika hendak melakukan sesuatu. Kebingungan bukan soal keberanian untuk berbuat atau mencoba, tetapi lebih terletak pada ketidaktahuan bagaimana proses untuk memulai sesuatu yang berat.Anda mengalami kesulitan untuk memulai berbuat sesuatu atau belajar lebih disebabkan tidak tahu langkah-langkah menyusun jalan pikiran untuk melakukan serangkaian proses kegiatan yang hendak dilakukan, karena belum mampu menyusun tahapan-tahapan untuk melakukan suatu kegiatan hingga kegiatan dapat diwujudkan dan diselesaikan.Dengan kata lain belum memiliki cara bagaimana membuka pikiran,membangun tahapan koneksi penalaran dalam mengembangkan proses belajar dengan benar.Disinilah pentingnya memahami “ learning skill “ ( ketrampilan belajar ) yaitu kemampuan menyusun kerangka berpikir,bersikap dan ketranpilan berbuat secara terfokus,terarah dan terukur step by step untuk melakukan proses kegiatan atau perbuatan.Learning Skill ini meliputi empat aspek ketrampilan yang satu sama yang lain saling mempengaruhi yaitu :1.Thinking Skills.Untuk dapat mengembangkan ketrampilan berpikir, maka anda harus mengarahkan dan menggerakkan sistem kerja otak dengan benar.Otak itu butuh perangsang dan dikendalikan agar energi penalaran atau pemikiran dapat berlangsung secara total dan hasil memori pengetahuan yang tersimpan didalam otak optimal. Yaitu caranya dengan menguasai dan membiasakan mempergunakan berpikir taktis, metodologis dan imajinatif. Berpikir taktis mengandung arti upaya mengarahkan proses berpikir,bertindak cepat dan efektif secara terfokus,terukur dan terarah langsung menuju obyek sasaran.Berpikir metodologis yaitu kemampuan menyusun kerangka berpikir secara step by step atau menyusun prosedur kerja bagaimana cara menggerakkan proses penalaran dan tindakan efektif dalam memproses pokok masalah, sehingga dapat mengurai, menimbang dan memecahkan dalam bentuk pola dan tindakan.Berpikir imajinatif mengandung arti cara berpikir kreatif dalam menelaah dan memecahkan pokok permasalahan dengan memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan yang dapat dimunculkan.2.Attitude Skills.Ketrampilan sikap pada umumnya orang mudah sekali terjebak dalam sikap belajar pasif, ketika melakukan proses belajar. Sikap belajar pasif ini dapat terjadi karena kurang disadarinya terutama pada saat belajar didalam kelas, dimana pelajar/mahsiswa cenderung menerima begitu saja apa yang diberikan guru/dosen tanpa memiliki keberanian untuk  mengungkapkan keingintahuanya atau ketidaktahuanya yang berkaitan dengan materi pelajaran/perkuliahan sehingga guru/dosen tidak mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapinya. Inilah pentingnya bertanya dan berperan aktif interaktif didalam kelas.Agar anda memudahkan dan berhasil dalam belajar harus mengembangkan sikap antara lain, sikap kritis,, sikap aktif, sikap antusias dan sikap tubuh tegak dan busungkan dada.
3. Emotional Skills.Sumber energi atau pendorong minat, perhatian dan motivasi belajar yang kuat adalah perasaan emosional dari dalam diri sendiri.Untuk itu anda harus membuat bagaimana proses belajar itu dapat mendatangkan cita rasa,manfaat yang dapat langsung merangsang,menantang dan memuaskan gairah belajar anda. Dengan kata lain anda harus mengubah mindset untuk membangkitkan minat dan perhatian terhadap belajar sebagai suatu kebutuhan.Perubahan itu dapat terwujud jika ada dorongan dari dalam diri dan kemauan akan memotivasi diri untuk belajar secara optimal.Untuk membentuk emotional skills ( ketrampilan emosional ), maka langkah yang harus dilakukan yaitu berani membangun mimpi,berusaha untuk dapat menghargai diri sendiri,keinginan untuk memiliki nilai plus,menentukan target pencapaian prestasi, jangan takut salah, kemauan keras memupuk semangat untuk mencari solusi.4.Action Skills.Tujuan belajar tentu ingin menguasai seperangkat ilmu pengetahuan,melatih potensi diri agar mampu melakukan atau menghasilkan sesuatu berdasarkan pengetahuan yang diperolehnya.Dengan kata lain belajar berarti berusaha membentuk kompetensi atau kemahiran/keahlian tertentu berdasarkan disiplin ilmu tertentu.Diharapkan setelah belajar mampu memanfaatkan ilmunya atau mengoperasional langkah-langkah disiplin ilmu tertentu untuk berbuat sesuatu dan menghasilkan sesuatu. Agar mampu menguasai kemampuan melakukan atau menghasilkan sesuatu berdasarkan pengetahuan yang diperoleh harus menguasai action skills ( ketrampilan kerja ).Panduan untuk dapat mengembangkan action skills ini yaitu menyusun rencana kerja, mempraktekkan proses belajar, inovatif-kreatif dan mandiri.Ketika hendak melakukan sesuatu maka giringlah pemikiran dan susunlah kerangka berpikir anda dalam bentuk rencana kerja.Setelah mampu menyusun rencana kerja atau prosedur langkah-langkah dari sesuatu yang hendak dilakukan maka tidak boleh ragu untuk mempraktikanya.Anda perlu membiasakan berpikir kreatif-inovatif dalam memenuhi segala keinginan maupun kebutuhan.Orang yang berfikir kreatif tidak bisa diam dan selalu mengarahkan dirinya untuk melakukan atau berbuat sesuatu memenuhi minat,keinginan dan kebutuhannya.Dengan kata lain berfikir kreatif-inovatif lebih mengarahkan diri untuk mencari cara bagaimana harus berbuat sesuatu agar keinginanya tercapai.Anda perlu berlatih dan membiasakan diri untuk mengurus,memenuhi keinginan dan kebutuhan diri sendiri tanpa dibantu dan bergantung pada orang lain termasuk orang tua dan teman.Kebiasaan mandiri akan mendorong kegigihan,keuletan,ketabahan,cara berfikir,cara kerja dan cara bertindak yang berorientasi pada suatu kemajuan.Kebanyakan orang gagal adalah orang yang tidak menyadari betapa dekatnya mereka ketitik sukses saat mereka memutuskan untuk menyerah.Ternyata syarat utama dan menjadi kunci  mencapai kesuksesan belajar seseorang itu harus memiliki keteguhan hati dalam belajar.Karena seseorang yang memiliki keteguhan hati untuk belajar ,maka ia tidak akan pernah berhenti ditengah jalan sebelum maksud belajarnya mencapai hasil sesuai harapanya. Bagaimana dengan anda? Apa yang dapat anda perbuat atau lakukan dalam kesuksesan belajar? Sejauhmana keteguhan hati anda untuk belajar?. Untuk pelajar/mahasiswa  jangan pernah merasa ketinggalan dalam dunia pendidikan bila anda memiliki kemauan untuk memajukanya sehingga mampu mensejajarkan dengan pelajar/mahasiswa didaerah lain. Anda harus yakin bahwa setiap orang itu mempunyai kesempatan dan peluang yang sama untuk memperoleh kesuksesan belajar disekolah atau campus.Milikilah mimpi sukses belajar agar anda berupaya untuk mewujudkanya, sehingga anda bisa menjadi pelajar/mahsiswa yang sukses masa depanya.Nah, tidak ada kata terlambat untuk memulai, maka lakukanlah sekarang juga jangan tunda sampai esok ( never put off till tomorrow what you can do today ). Salam sukses.

Senin, 07 Maret 2016

PAHLAWAN TANPA TANDA JASA Oleh : SUKRI, S.Pd


PAHLAWAN TANPA TANDA JASA
Oleh : SUKRI, S.Pd
Edukator, Motivator dan bagi generasi harapan bangsa lascar pemimpi sejati
Sebagai Guru sering kali disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Jasa mereka untuk mencerdaskan bangsa layak diacungi jepol.Berkat para pahlawan pendidik itu saat ini bagaimana mengisi kemerdekaan demi kemajuan dunia pendidikan ditanah air. Tentang pahlawan tanpa tanda jasa yang begitu penting peranya sampai era kini.Yaitu  para guru banyak melahirkan orang pintar yang akhirnya membuat negara semakin maju. Namun apakah semua guru berhak mendapat julukan tersebut? Meski berstatus sebagai guru namun terkadang nasib bisa berbeda. Contohnya saja soal penghasilan, tunjangan, fasilitas dan sebagainya. Mereka yang menjadi guru di kota besar tentu lebih baik di banding para guru di pedalaman. Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Karena sebesar apapun jasanya tidak ada tanda jasa yang ia  terima. Tidak ada pangkat bintang 1, bintang 2 ataupun bintang-bintang yang lain. Diera 90 an guru mendapat julukan pahlawan tanpa tanda jasa, karena saat masa-masa itu guru berjuang mencerdaskan bangsa dengan penghasilan yang sebenarnya. Seiring perkembangan paradigma dan perubahan kebijakan kini anggapan itu berubah 180 derajat karena adanya sertifikasi guru. Pelaksanaan sertifikasi guru dimulai sejak tahun 2007 setelah diterbitkannya Peraturan Mendiknas Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan. Landasan hukum yang digunakan sebagai dasar penyelenggaraan sertifikasi guru sejak tahun 2009 adalah Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. Tahun 2013 merupakan tahun ketujuh pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan.Kini guru bersertifikasi memiliki pendapatan 24 kali gaji, yaitu 12 gaji pokok,12 tunjangan sertifikasi dan jika PNS masih ada 1 gaji ke 13. Guru telah mengabdikan diri untuk kepentigan bangsa dan negara, mengejar dan mendidik purta – putri tanpa mengenal lelah, telah banyak melahirkan pemimpin bangsa baik dari tingkat pusat maupun tingkat daerah.Ada Yang menjadi Presiden, Menteri, Gubernur, Walikota, Bupati, Camat, Lurah, ada pula yang menjadi pemimpin Militer, Pengusaha, Politikus, dsb. Kesemua itu adalah orang – orang yang berhak mendapatkan tanda jasa dalam pengabdianya kepada bangsa dan negara, bahkan matipun masi diberi tanda jasa, dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, dan dinaikkan pangkatnya lebih tinggi tapi bagaimana dengan guru? yang telah memberikan segalnya untuk bangsa dan negara yang telah melahirkan banyak pemimpin bangsa, hanya diberi gelar pahlawan tanpa tanda jasa.Guru tidak berhak untuk menikmati fasilistas Negara dan ketika dia meningal tidak berhak dimakamkan di taman makam pahlawan dan tidak dinaikkan pangkatnya setingkat lebih tinggi “Itulah Indonesia” ada apa dengan semua ini ?. Guru demikian sebutan profesi yang diemban. Sebagai salah satu pilar pokok dari keberhasilan proses pencerdasan anak bangsa untuk kemudian menjadi generasi pelanjut. Memang tidak mudah menyandang profesi seorang guru. Merubah karakter kepribadian siswa tidaklah semudah menyematkan pengetahuan kepada siswa. Terkadang persoalan-persoalan perubahan prilaku orang-orang dewasa turut menjadi tanggung jawab dunia pendidikan formal kita. Seperti lupa jika bentukan prilaku seseorang berangkat dari lingkungan keluarga sebagai peletak dasar pendidikan disamping lingkungan masyarakat.Tanpa menafikan itu, guru tetaplah harus menjadikan momentum kepahlawananya sebagai titik balik dari usaha untuk merubah paradigma dan orientasinya. Memang tanggung jawab pendidikan bangsa tidaklah mudah, sehingga dituntut sikap profesionalisme dan peningkatan kompotensi guru perlu mendapat perhatian serius. Tidak salah jika dalam masyarakat kita beragam tuntutan dan keinginan yang harus diwujudkan sebagai sebuah bentuk kekhawatiran akan keselamatan “anak-anak bangsa” untuk dapat menjadi generasi penerus. Filosofi pendidikan sebagai sebuah proses “memanusiakan manusia” tetap menjadi dasar berpijak pelaksanaan pendidikan. Hal ini perlu mendapat perhatian serius bagi kalangan guru sebagai tenaga profesional dengan kode etik yang jelas. Kekhawatiran masyarkat muncul bukan tanpa sebab meski masih kasuistik, akan tetapi menjadi perlu untuk menjadi masukan positif bagi para Guru. Jika tidak.. maka masihkan wajar “Guru Pahlawan tanpa tanda Jasa?”. Meskipun disadari sepenuhnya bahwa keberhasilan pelaksanaan pendidikan yang bermutu tidak semata-mata menjadi tanggung jawab Guru. Bahwa pendidikan adalah merupakan tanggung jawab semua pihak, orang tua, masyarakat, praktisi pendidikan, pemerintah, LSM, dan semua koponen masyarakat yang langsung atau tidak langsung terlibat dalam mendukung kesuksesan pendidikan nasional. Di hari pahlawan ini semoga dapat dijadikan sebagai momentum penting untuk merubah mind set bagi semua komponen stake holders pendidikan bahwa keselamatan dan keberhasilan pendidikan anak bangsa menjadi tanggung jawab bersama. Guru tetaplah menjadi Pioner bagi pelaksanaan pendidikan dan Masyarakat menjadi faktor pendukung kuat untuk keberhasilan pelaksanaan pendidikan.Mereka para guru menitipkan bekal pada kita berupa ilmu (science) & pengetahuan (knowledge), yang nantinya akan kita pakai dalam meniti perjalanan hidup kita. Ia berguna seperti cadangan air ketika dahaga, system reserve ketika ukuran fuel bensin merah mentok ke kiri, seperti bom waktu yang siap meledak melahirkan ide-ide yang brilian. Jika kita membahas kata guru dalam kamus besar bahasa Indonesia dinyatakan guru adalah orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar. Jika dalam Wikipedia dari bahasa sansakerta secara harfiah berarti berat, namun dipahami juga dihormati. Secara umum arti guru merujuk kepada pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik atau muridnya. Dalam filosofi jawa guru dimaknai dengan“digugu dan ditiru” artinya mereka yang selalu dicontoh dan dipanuti. Seperti peribahasa “guru kencing berdiri, murid kencing berlari”, yang artinya: bila seorang guru melakukan suatu kesalahan, maka murid pun akan mengikuti berbuat salah juga, malahan lebih lagi. Peribahasa ini menekankan arti penting guru dalam kehidupan. Betapa guru memiliki peran penting dalam kemajuan anak-anak bangsa karena ditanganyalah generasi calon pemegang tongkat estafet bangsa di negeri ini. Jadi marilah kita menghormati guru dengan segala upaya pantang menyerah mencerdaskan anak-anak bangsa , meski masih ada yang dicaci karena perilaku buruk sebagian guru atas kekhilafannya. Semoga profesi guru semakin sejahtera kedepan sehingga lebih menyemangati dalam pengabdianya dan jangan terlena dengan tunjangan yang diberikan sehingga melupakan tugas mulianya. Jangan hanya siap menerima gaji besar tapi harus siap dengan jiwa besar mendidik dan mempintarkan peserta didik. Kiranya masih banyak guru yang belum rata menerima tunjangan dari Pemerintah ,namun jangan jadikan itu sebagai alasan untuk mengabaikan mengajar peserta didik. Ingat ! Jasa guru begitu mulia, mengajar sepenuh hati dan mendidik sepenuh jiwa. Semoga guru-guru di negeri ini ini tidak memandang seberapa banyak tunjangan yang bakal diterima tetapi seberapa banyak ilmu yang dapat diberikan kepada peserta didik, sehingga anak-anak di negeri ini menjadi calon pemimpin bangsa yang memiliki kualitas dan kapabilitas diunggulkan. Mari kita berbenah diri apa yang belum kita kuasai sebagai guru terus belajar dan menambah ketrampilan mengajar sesuai era global yang semakin maju pesat ini.Selamat berjuang pahlawanku......
***








Sabtu, 13 Februari 2016

anda harus tahu.....

Menjadi pelajar harus memiliki mindset unggul dan strategi jitu mencapai kesuksesan belajar.Belajar di sekolah atau campus bukan sembarang belajar tanpa tujuan, jangan pertaruhkan lamanya waktu belajar yang anda tempuh dengan sia-sia. Namun harus menyadari bagaimana cara belajar efektif, dan harus mampu mengembangkan karakter kepribadian yang kuat serta memiliki kompetensi mumpuni yang mempunyai daya saing tinggi di era globalisasi.Secara umum jika ditelaah lebih lanjut masalah rendahnya kemampuan daya serap pelajar/mahasiswa, ternyata sebagian besar bersumber pada masalah internal sendiri.Hal ini dapat dilihat berdasarkan penelitian yang dilakukan R.L.Mooney dan Mary Alice Price di Amerika, menyatakan ada dua kesulitan yang paling menonjol atau paling banyak dialami pelajar/mahasiswa yaitu : Tidak tahu bagaimana cara belajar yang efektif ( don’t know how to study efektively ) dan Tidak dapat memusatkan perhatian dengan baik ( unable to concentrate will ). Menurut Thomas Alva Edison, peranan IQ itu hanya 1 % saja menunjang keberhasilan seseorang, namun yang 99 % adalah kemauan dan kerja keras.Belajar itu mudah dilakukan jika anda memiliki strategi yang mampu mengorganisir pikiran,sikap dan perbuatan untuk mengarahkan serta menggiatkan step by step proses belajar secara terstruktur atau sistematis dengan asyik.Jangan hanya mengacu berprestasi harus memiliki IQ tinggi, itu sudah basi !. Karena setiap orang mempunyai kesempatan dan peluang yang sama baik untuk menjadi pelajar/mahasiswa yang berprestasi. Untuk menjadi orang yang serba bisa, menjadi orang yang pintar, menjadi orang sukses, tidak datang sekonyong-konyong belaka dan bukan akibat akibat dari suatu keajaiban yang datang dari langit. Tapi perlu diingat, keinginan tersebut bukan berarti tidak dapat diwujudkan, walaupun fakta membuktikan untuk meraih harapan harus melalui tahapan  dari hasil proses belajar.Pendek kata dalam otak ( benak ) anda itu harus diisi pikiran atau bayangan gambar sederhana bagaimana cara membuat sesuatu ( belajar ) itu menjadi mudah.Ingat, orang yang bijak dan cerdas adalah orang yang mampu menentukan pilihan prima untuk memaksimalkan berkembangnya potensi bawaan yang dimilikinya. Suatu hal yang kadang tidak terpikirkan oleh sebagian orang yang merupakan inti masalah yaitu mengalami kebingungan ketika hendak melakukan sesuatu. Kebingungan bukan soal keberanian untuk berbuat atau mencoba, tetapi lebih terletak pada ketidaktahuan bagaimana proses untuk memulai sesuatu yang berat.Anda mengalami kesulitan untuk memulai berbuat sesuatu atau belajar lebih disebabkan tidak tahu langkah-langkah menyusun jalan pikiran untuk melakukan serangkaian proses kegiatan yang hendak dilakukan, karena belum mampu menyusun tahapan-tahapan untuk melakukan suatu kegiatan hingga kegiatan dapat diwujudkan dan diselesaikan.Dengan kata lain belum memiliki cara bagaimana membuka pikiran,membangun tahapan koneksi penalaran dalam mengembangkan proses belajar dengan benar.Disinilah pentingnya memahami “ learning skill “ ( ketrampilan belajar ) yaitu kemampuan menyusun kerangka berpikir,bersikap dan ketranpilan berbuat secara terfokus,terarah dan terukur step by step untuk melakukan proses kegiatan atau perbuatan.Learning Skill ini meliputi empat aspek ketrampilan yang satu sama yang lain saling mempengaruhi yaitu :
1.Thinking Skills.
Untuk dapat mengembangkan ketrampilan berpikir, maka anda harus mengarahkan dan menggerakkan sistem kerja otak dengan benar.Otak itu butuh perangsang dan dikendalikan agar energi penalaran atau pemikiran dapat berlangsung secara total dan hasil memori pengetahuan yang tersimpan didalam otak optimal. Yaitu caranya dengan menguasai dan membiasakan mempergunakan berpikir taktis, metodologis dan imajinatif. Berpikir taktis mengandung arti upaya mengarahkan proses berpikir,bertindak cepat dan efektif secara terfokus,terukur dan terarah langsung menuju obyek sasaran.Berpikir metodologis yaitu kemampuan menyusun kerangka berpikir secara step by step atau menyusun prosedur kerja bagaimana cara menggerakkan proses penalaran dan tindakan efektif dalam memproses pokok masalah, sehingga dapat mengurai, menimbang dan memecahkan dalam bentuk pola dan tindakan.Berpikir imajinatif mengandung arti cara berpikir kreatif dalam menelaah dan memecahkan pokok permasalahan dengan memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan yang dapat dimunculkan.
2.Attitude Skills.
Ketrampilan sikap pada umumnya orang mudah sekali terjebak dalam sikap belajar pasif, ketika melakukan proses belajar. Sikap belajar pasif ini dapat terjadi karena kurang disadarinya terutama pada saat belajar didalam kelas, dimana pelajar/mahsiswa cenderung menerima begitu saja apa yang diberikan guru/dosen tanpa memiliki keberanian untuk  mengungkapkan keingintahuanya atau ketidaktahuanya yang berkaitan dengan materi pelajaran/perkuliahan sehingga guru/dosen tidak mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapinya. Inilah pentingnya bertanya dan berperan aktif interaktif didalam kelas.Agar anda memudahkan dan berhasil dalam belajar harus mengembangkan sikap antara lain, sikap kritis,, sikap aktif, sikap antusias dan sikap tubuh tegak dan busungkan dada.
3. Emotional Skills.
Sumber energi atau pendorong minat, perhatian dan motivasi belajar yang kuat adalah perasaan emosional dari dalam diri sendiri.Untuk itu anda harus membuat bagaimana proses belajar itu dapat mendatangkan cita rasa,manfaat yang dapat langsung merangsang,menantang dan memuaskan gairah belajar anda. Dengan kata lain anda harus mengubah mindset untuk membangkitkan minat dan perhatian terhadap belajar sebagai suatu kebutuhan.Perubahan itu dapat terwujud jika ada dorongan dari dalam diri dan kemauan akan memotivasi diri untuk belajar secara optimal.Untuk membentuk emotional skills ( ketrampilan emosional ), maka langkah yang harus dilakukan yaitu berani membangun mimpi,berusaha untuk dapat menghargai diri sendiri,keinginan untuk memiliki nilai plus,menentukan target pencapaian prestasi, jangan takut salah, kemauan keras memupuk semangat untuk mencari solusi.
4.Action Skills.
Tujuan belajar tentu ingin menguasai seperangkat ilmu pengetahuan,melatih potensi diri agar mampu melakukan atau menghasilkan sesuatu berdasarkan pengetahuan yang diperolehnya.Dengan kata lain belajar berarti berusaha membentuk kompetensi atau kemahiran/keahlian tertentu berdasarkan disiplin ilmu tertentu.Diharapkan setelah belajar mampu memanfaatkan ilmunya atau mengoperasional langkah-langkah disiplin ilmu tertentu untuk berbuat sesuatu dan menghasilkan sesuatu. Agar mampu menguasai kemampuan melakukan atau menghasilkan sesuatu berdasarkan pengetahuan yang diperoleh harus menguasai action skills ( ketrampilan kerja ).Panduan untuk dapat mengembangkan action skills ini yaitu menyusun rencana kerja, mempraktekkan proses belajar, inovatif-kreatif dan mandiri.Ketika hendak melakukan sesuatu maka giringlah pemikiran dan susunlah kerangka berpikir anda dalam bentuk rencana kerja.Setelah mampu menyusun rencana kerja atau prosedur langkah-langkah dari sesuatu yang hendak dilakukan maka tidak boleh ragu untuk mempraktikanya.Anda perlu membiasakan berpikir kreatif-inovatif dalam memenuhi segala keinginan maupun kebutuhan.Orang yang berfikir kreatif tidak bisa diam dan selalu mengarahkan dirinya untuk melakukan atau berbuat sesuatu memenuhi minat,keinginan dan kebutuhannya.Dengan kata lain berfikir kreatif-inovatif lebih mengarahkan diri untuk mencari cara bagaimana harus berbuat sesuatu agar keinginanya tercapai.Anda perlu berlatih dan membiasakan diri untuk mengurus,memenuhi keinginan dan kebutuhan diri sendiri tanpa dibantu dan bergantung pada orang lain termasuk orang tua dan teman.Kebiasaan mandiri akan mendorong kegigihan,keuletan,ketabahan,cara berfikir,cara kerja dan cara bertindak yang berorientasi pada suatu kemajuan.
Kebanyakan orang gagal adalah orang yang tidak menyadari betapa dekatnya mereka ketitik sukses saat mereka memutuskan untuk menyerah.Ternyata syarat utama dan menjadi kunci  mencapai kesuksesan belajar seseorang itu harus memiliki keteguhan hati dalam belajar.Karena seseorang yang memiliki keteguhan hati untuk belajar ,maka ia tidak akan pernah berhenti ditengah jalan sebelum maksud belajarnya mencapai hasil sesuai harapanya. Bagaimana dengan anda? Apa yang dapat anda perbuat atau lakukan dalam kesuksesan belajar? Sejauhmana keteguhan hati anda untuk belajar?. Untuk pelajar/mahasiswa  jangan pernah merasa ketinggalan dalam dunia pendidikan bila anda memiliki kemauan untuk memajukanya sehingga mampu mensejajarkan dengan pelajar/mahasiswa didaerah lain. Anda harus yakin bahwa setiap orang itu mempunyai kesempatan dan peluang yang sama untuk memperoleh kesuksesan belajar disekolah atau campus.Milikilah mimpi sukses belajar agar anda berupaya untuk mewujudkanya, sehingga anda bisa menjadi pelajar/mahsiswa yang sukses masa depanya.Nah, tidak ada kata terlambat untuk memulai, maka lakukanlah sekarang juga jangan tunda sampai esok ( never put off till tomorrow what you can do today ). Salam sukses.

Selasa, 02 Februari 2016

“ LEARNING SKILL” UNTUK MENCAPAI KESUKSESAN BELAJAR

Menjadi pelajar harus memiliki mindset unggul dan strategi jitu mencapai kesuksesan belajar.Belajar di sekolah atau campus bukan sembarang belajar tanpa tujuan, jangan pertaruhkan lamanya waktu belajar yang anda tempuh dengan sia-sia. Namun harus menyadari bagaimana cara belajar efektif, dan harus mampu mengembangkan karakter kepribadian yang kuat serta memiliki kompetensi mumpuni yang mempunyai daya saing tinggi di era globalisasi.Secara umum jika ditelaah lebih lanjut masalah rendahnya kemampuan daya serap pelajar/mahasiswa, ternyata sebagian besar bersumber pada masalah internal sendiri.Hal ini dapat dilihat berdasarkan penelitian yang dilakukan R.L.Mooney dan Mary Alice Price di Amerika, menyatakan ada dua kesulitan yang paling menonjol atau paling banyak dialami pelajar/mahasiswa yaitu : Tidak tahu bagaimana cara belajar yang efektif ( don’t know how to study efektively ) dan Tidak dapat memusatkan perhatian dengan baik ( unable to concentrate will ). Menurut Thomas Alva Edison, peranan IQ itu hanya 1 % saja menunjang keberhasilan seseorang, namun yang 99 % adalah kemauan dan kerja keras.Belajar itu mudah dilakukan jika anda memiliki strategi yang mampu mengorganisir pikiran,sikap dan perbuatan untuk mengarahkan serta menggiatkan step by step proses belajar secara terstruktur atau sistematis dengan asyik.Jangan hanya mengacu berprestasi harus memiliki IQ tinggi, itu sudah basi !. Karena setiap orang mempunyai kesempatan dan peluang yang sama baik untuk menjadi pelajar/mahasiswa yang berprestasi. Untuk menjadi orang yang serba bisa, menjadi orang yang pintar, menjadi orang sukses, tidak datang sekonyong-konyong belaka dan bukan akibat akibat dari suatu keajaiban yang datang dari langit. Tapi perlu diingat, keinginan tersebut bukan berarti tidak dapat diwujudkan, walaupun fakta membuktikan untuk meraih harapan harus melalui tahapan  dari hasil proses belajar.Pendek kata dalam otak ( benak ) anda itu harus diisi pikiran atau bayangan gambar sederhana bagaimana cara membuat sesuatu ( belajar ) itu menjadi mudah.Ingat, orang yang bijak dan cerdas adalah orang yang mampu menentukan pilihan prima untuk memaksimalkan berkembangnya potensi bawaan yang dimilikinya. Suatu hal yang kadang tidak terpikirkan oleh sebagian orang yang merupakan inti masalah yaitu mengalami kebingungan ketika hendak melakukan sesuatu. Kebingungan bukan soal keberanian untuk berbuat atau mencoba, tetapi lebih terletak pada ketidaktahuan bagaimana proses untuk memulai sesuatu yang berat.Anda mengalami kesulitan untuk memulai berbuat sesuatu atau belajar lebih disebabkan tidak tahu langkah-langkah menyusun jalan pikiran untuk melakukan serangkaian proses kegiatan yang hendak dilakukan, karena belum mampu menyusun tahapan-tahapan untuk melakukan suatu kegiatan hingga kegiatan dapat diwujudkan dan diselesaikan.Dengan kata lain belum memiliki cara bagaimana membuka pikiran,membangun tahapan koneksi penalaran dalam mengembangkan proses belajar dengan benar.Disinilah pentingnya memahami “ learning skill “ ( ketrampilan belajar ) yaitu kemampuan menyusun kerangka berpikir,bersikap dan ketranpilan berbuat secara terfokus,terarah dan terukur step by step untuk melakukan proses kegiatan atau perbuatan.Learning Skill ini meliputi empat aspek ketrampilan yang satu sama yang lain saling mempengaruhi yaitu :
1.Thinking Skills.
Untuk dapat mengembangkan ketrampilan berpikir, maka anda harus mengarahkan dan menggerakkan sistem kerja otak dengan benar.Otak itu butuh perangsang dan dikendalikan agar energi penalaran atau pemikiran dapat berlangsung secara total dan hasil memori pengetahuan yang tersimpan didalam otak optimal. Yaitu caranya dengan menguasai dan membiasakan mempergunakan berpikir taktis, metodologis dan imajinatif. Berpikir taktis mengandung arti upaya mengarahkan proses berpikir,bertindak cepat dan efektif secara terfokus,terukur dan terarah langsung menuju obyek sasaran.Berpikir metodologis yaitu kemampuan menyusun kerangka berpikir secara step by step atau menyusun prosedur kerja bagaimana cara menggerakkan proses penalaran dan tindakan efektif dalam memproses pokok masalah, sehingga dapat mengurai, menimbang dan memecahkan dalam bentuk pola dan tindakan.Berpikir imajinatif mengandung arti cara berpikir kreatif dalam menelaah dan memecahkan pokok permasalahan dengan memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan yang dapat dimunculkan.
2.Attitude Skills.
Ketrampilan sikap pada umumnya orang mudah sekali terjebak dalam sikap belajar pasif, ketika melakukan proses belajar. Sikap belajar pasif ini dapat terjadi karena kurang disadarinya terutama pada saat belajar didalam kelas, dimana pelajar/mahsiswa cenderung menerima begitu saja apa yang diberikan guru/dosen tanpa memiliki keberanian untuk  mengungkapkan keingintahuanya atau ketidaktahuanya yang berkaitan dengan materi pelajaran/perkuliahan sehingga guru/dosen tidak mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapinya. Inilah pentingnya bertanya dan berperan aktif interaktif didalam kelas.Agar anda memudahkan dan berhasil dalam belajar harus mengembangkan sikap antara lain, sikap kritis,, sikap aktif, sikap antusias dan sikap tubuh tegak dan busungkan dada.
3. Emotional Skills.
Sumber energi atau pendorong minat, perhatian dan motivasi belajar yang kuat adalah perasaan emosional dari dalam diri sendiri.Untuk itu anda harus membuat bagaimana proses belajar itu dapat mendatangkan cita rasa,manfaat yang dapat langsung merangsang,menantang dan memuaskan gairah belajar anda. Dengan kata lain anda harus mengubah mindset untuk membangkitkan minat dan perhatian terhadap belajar sebagai suatu kebutuhan.Perubahan itu dapat terwujud jika ada dorongan dari dalam diri dan kemauan akan memotivasi diri untuk belajar secara optimal.Untuk membentuk emotional skills ( ketrampilan emosional ), maka langkah yang harus dilakukan yaitu berani membangun mimpi,berusaha untuk dapat menghargai diri sendiri,keinginan untuk memiliki nilai plus,menentukan target pencapaian prestasi, jangan takut salah, kemauan keras memupuk semangat untuk mencari solusi.
4.Action Skills.
Tujuan belajar tentu ingin menguasai seperangkat ilmu pengetahuan,melatih potensi diri agar mampu melakukan atau menghasilkan sesuatu berdasarkan pengetahuan yang diperolehnya.Dengan kata lain belajar berarti berusaha membentuk kompetensi atau kemahiran/keahlian tertentu berdasarkan disiplin ilmu tertentu.Diharapkan setelah belajar mampu memanfaatkan ilmunya atau mengoperasional langkah-langkah disiplin ilmu tertentu untuk berbuat sesuatu dan menghasilkan sesuatu. Agar mampu menguasai kemampuan melakukan atau menghasilkan sesuatu berdasarkan pengetahuan yang diperoleh harus menguasai action skills ( ketrampilan kerja ).Panduan untuk dapat mengembangkan action skills ini yaitu menyusun rencana kerja, mempraktekkan proses belajar, inovatif-kreatif dan mandiri.Ketika hendak melakukan sesuatu maka giringlah pemikiran dan susunlah kerangka berpikir anda dalam bentuk rencana kerja.Setelah mampu menyusun rencana kerja atau prosedur langkah-langkah dari sesuatu yang hendak dilakukan maka tidak boleh ragu untuk mempraktikanya.Anda perlu membiasakan berpikir kreatif-inovatif dalam memenuhi segala keinginan maupun kebutuhan.Orang yang berfikir kreatif tidak bisa diam dan selalu mengarahkan dirinya untuk melakukan atau berbuat sesuatu memenuhi minat,keinginan dan kebutuhannya.Dengan kata lain berfikir kreatif-inovatif lebih mengarahkan diri untuk mencari cara bagaimana harus berbuat sesuatu agar keinginanya tercapai.Anda perlu berlatih dan membiasakan diri untuk mengurus,memenuhi keinginan dan kebutuhan diri sendiri tanpa dibantu dan bergantung pada orang lain termasuk orang tua dan teman.Kebiasaan mandiri akan mendorong kegigihan,keuletan,ketabahan,cara berfikir,cara kerja dan cara bertindak yang berorientasi pada suatu kemajuan.
Kebanyakan orang gagal adalah orang yang tidak menyadari betapa dekatnya mereka ketitik sukses saat mereka memutuskan untuk menyerah.Ternyata syarat utama dan menjadi kunci  mencapai kesuksesan belajar seseorang itu harus memiliki keteguhan hati dalam belajar.Karena seseorang yang memiliki keteguhan hati untuk belajar ,maka ia tidak akan pernah berhenti ditengah jalan sebelum maksud belajarnya mencapai hasil sesuai harapanya. Bagaimana dengan anda? Apa yang dapat anda perbuat atau lakukan dalam kesuksesan belajar? Sejauhmana keteguhan hati anda untuk belajar?. Untuk pelajar/mahasiswa  jangan pernah merasa ketinggalan dalam dunia pendidikan bila anda memiliki kemauan untuk memajukanya sehingga mampu mensejajarkan dengan pelajar/mahasiswa didaerah lain. Anda harus yakin bahwa setiap orang itu mempunyai kesempatan dan peluang yang sama untuk memperoleh kesuksesan belajar disekolah atau campus.Milikilah mimpi sukses belajar agar anda berupaya untuk mewujudkanya, sehingga anda bisa menjadi pelajar/mahsiswa yang sukses masa depanya.Nah, tidak ada kata terlambat untuk memulai, maka lakukanlah sekarang juga jangan tunda sampai esok ( never put off till tomorrow what you can do today ). Salam sukses.
.                                       


Senin, 01 Februari 2016

Guru Memahami Teknik SOFTEN, Guru Idola Para Siswa

Oleh Sukri, S.Pd
SOFTEN ( Smile, Open Gesture, Forward lean, Touch, Eye contact, Nod ).

Apa itu teknik Soften?
Teknik soften ini biasanya digunakan oleh orang-orang yang bergelut di dunia bisnis, khusunya dalam melakukan negosiasi. Menurut para psikologi seseorang berbicara menggunakan teknik ini dapat membuat lawan bicara akan merasa nyaman dan merasa dihargai.

Bagaimana bisa di adopsi dalam mengajar?
Ya guru-guru yang mengajar di perkotaan terutama di sekolah yang mengutamakan pada pelayanan demi kepuasan siswa dan orang tua biasanya dianjurkan mengadopsi teknik soften dalam mengajarnya.

Mari kita bahas teknik soften satu per satu

1. Smile (Senyum)
Guru dianjurkan mengajar sambil tersenyum, kebiasaan senyum ini masih banyak dianggap susah. Tapi ya sih memang susah, hehe. Memang susah membiasakan tersenyum bagi guru yang belum terbiasa. Senyumlah, latihkan diri untuk senyum selama tiga detik. Ingat ya, Senyum selain dapat memberikan kenyamanan siswa juga sebagai nilai ibadah bagi kita. :-)

2. Open Gesture (Terbuka)
Open Gestute ini kadang diartikan sebagai terbuka pada materi yang dibicarakan, kita menerima kritikan dan masukan dari seorang siswa untuk memperbaiki diri kita dalam proses pembelajaran. Ada juga yang manyatakan open gesture yang dimaksud adalah kita berbicara / mengajar dengan tangan terbuka, berekspresi, dan tidak kaku seperti melipatkan tangan di depan dada.

3.  Forward lean (membungkuk ke arah depan)
Jika ada siswa yang sedang bertanya, dekatkan dari bungkukkan bada kita ke arah dia, ini sebagai tanda bahwa kita siap dan mendengar apa yang mereka tanyakan.

4. Touch ( Sentuh )
Berikan sentuhan kepada siswa Anda, seperti usapkan kepala atau bahunya sambil bilang. Wah... pintar kamu. Biasanya anak yang kinestetik suka saat di sentuh.

Tapi ingat, Anda harus tahu umur dan tempat yang disentuh, jangan sampai menyetuh bagian-bagian pribadi siswa. Tahukan yang saya maksud. Ya..iyalah kan kalian guru. :-) 
5. Eye Contact (tatap Mata)
Pandanglah siswa kita dengan rasa sayang, lihat matanya baca apa yang ada di dalam hatinya. memandang yang baik adalah selama 3 detik. Setelah 3 detik palingkan tatapan Anda ke siswa lain atau objek lain seperti papan tulis atau gambar yang sedang Anda jelaskan.

6. Nod (mengangguk)
Jika siswa anda sedang berbicara / menjelaskan / mengungkapkan pendapatnya. Anda dengarkan, dan anggukkan kepala anda sebagai tanda anda mendengarkan dan mengerti apa yang dia utarakan. siswa akan merasa dihargai jika kita memberikan anggukan saat dia mengutarakan pendapatnya.

Itulah teknik soften secara sederhana, bagi rekan-rekan guru membutuhkan teknek soften lebih dalam lagi bisa mencari referensi di tempat lain. semoga tulisan singkat ini bisa memberikan manfaat bagi Anda yang membacanya,




GURU MEMBENTUK KARAKTER PEMIMPIN BANGSA

GURU MEMBENTUK KARAKTER PEMIMPIN BANGSA
Penulis adalah Guru Sosiologi di SMAN  AMALI
Berbicara tentang Guru tak terlepas dari dunia pendidikan,khususnya di Negeri ini yang nota bene dunia pendidikan masih terus berbenah untuk mensetarakan dengan kemajuan pendidikan di luar negeri. Masih banyak masalah-masalah yang belum terselesaikan sehingga mampu mengangkat derajat pendidikan di negeri ini.Lalu ada sebuah pertanyaan bagi yg berkecimpung di dunia pendidikan, “melipat tangan “ atau “ turun tangan “.Turun tangan adalah pilihan terbaik dan bila kita perhatikan lebih jauh, siapa yang senyatanya hadir ditengah-tengah peserta didik ? Gurulah yang memberikan efek positif pada memajukan pendidikan dan mencerdaskan anak-anak bangsa calon pemimpin bangsa. Dibalik berbagai pembicaraan kompleks dan rumit tentang pendidikan, mulai dari sistem, kurikulum yang terus berganti, undang-undang dan peraturan-peraturan.Semuanya itu ada dipundak guru  sebagai ujung tombak mulai didalam kelas yang senyatanya mengajar,mendidik dan mencerdaskan anak didik. Pada guru kita titipkan persiapan masa depan republik ini, karena gurulah yang menjadi garda depan dalam mengembangkan manusia indonesia masa depan.Ironisnya banyak dari kita yang lebih mengetahui jumlah minyak bumi, batu bara, sumber daya mineral dan sederet kekayaan alam di bumi ini dari pada mengetahui jumlah sekolah, jumlah guru, kualitas guru, kesejahteraan guru dan kinerja guru dipedalaman yang tak terpantau.Pendidikan itu kuncinya guru, bukan kurikulumnya.Sehebat apapun kurikulum yang diciptakan tanpa kemampuan guru untuk merealisasikan akan percuma. Jika gurunya baik, maka pendidikan akan baik. Tanpa kehadiran guru yang baik, seluruh desain sistem pendidikan yang kompleks dan mendekati sempurna sekalipun akan menjadi sia-sia dan jangan harap di negeri ini memiliki generasi masa depan cemerlang. Mengkonversi tingkat melek huruf di Indonesia pada tahun 1945 adalah 5 % tetapi sekarang ini sudah mencapai 92 %.Ini semua adalah peran guru dalam dedikasinya menghantarkan anak-anak bangsa menuju masa depan yang lebih baik.
1.Guru mengajar,mendidik dan  memimpin.
Seorang guru minimal memiliki 3 peran penting yaitu mengajar, mendidik dan memimpin.Guru adalah seorang yang mampu mengajarkan ilmu pengetahuan dengan menyenangkan ( teaching fun way ). Dewasa ini sudah banyak metode mengajar yang lebih memudahkan pemahaman pelajaran bagi anak didik seperti fast learning method  ( metode belajar cepat ), Lesson mapping Concept ( konsep pemetaan pelajaran ) dan hypnoteaching ( Cara mempengaruhi anak didik ) dan lain-lain. Guru tidak hanya mengajar tetapi juga mendidik, kewajiban guru mendidik dengan sepenuh hati sebagai manifestasi profesi guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, sungguh sangat mulia. Mendidik anak didik agar bisa memaknai apa yang sudah dipelajari dan dapat menjadi modal bagi mereka demi masa depan nanti.Membentuk karakter anak bangsa sesuai dengan harapan kita semua yang  termuat didalam kurikulum berbasis karakter.Pada guru juga pembentukan karakter dikukuhkan. Karakter digandakan bukan hanya secara lesan dan tulisan tapi justru harus lewat contoh. Guru jangan hanya memberi ceramah kepada anak didik tentang karakter dan mengingatkan tentang pentingnya pendidikan karakter.Kita harus sadar bahwa karakter bukan diajarkan dengan teori dan wejangan tetapi justru diajarkan dengan keteladanan atau contoh nyata.Mendidik adalah memimpin begitu sebaliknya memimpin itu mendidik. Menjadi guru adalah menjadi pemimpin. Guru yang berkualitas pemimpin akan menghasilkan generasi pemimpin.Guru adalah teladan bagi anak didik, sebab anak didik tentu tidak akan melupakan gurunya jika kelak telah sukses meraih masa depan.Maka dari itu jadilah pemimpin yang baik didalam kelas dengan tidak membedakan warna kulit, agama,suku, anak orang kaya atau miskin dan lain-lainya.Guru harus bisa memberi keadilan bagi anak didik untuk memperoleh  ilmu pengetahuan. Guru tidak boleh pilih kasih terhadap anak didiknya.Menyamaratakan didalam kesetaraan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang diajarkan didalam kelas.Guru harus belajar “leadership” untuk menambah pengetahuan kepemimpinan agar bisa “menularkan “ jiwa pemimpin kepada anak didiknya.Karakter pemimpin bangsa bisa terbentuk oleh kemampuan guru didalam membangun,mengarahkan,mengekploitasi jiwa anak didik didalam menyikapi kehidupan lewat pembelajaran disekolah.
2.Guru teladan bukan guru telatan.
Menjadi guru adalah sebuah panggilan jiwa dalam profesi mulia. Jadi menjadi guru bukan hanya mengharap “gaji” semata, atau ekstrimnya demi mencari “makan’ saja.Tapi tanggungjawab moral terhadap profesi yang mencerdaskan anak bangsa ada dipundaknya. Guru baginya bukan sekedar pekerjaan tetapi  jiwanya dan totalitas yang diyakininya.Guru mudah terusik saat menduga anak didiknya berbuat tidak benar, mudah melakukan kesalahan baik menyimpang dari norma agama maupun norma susila dalam kehidupan sosialnya.Guru selalu ingin tampil didepan meluruskan anak didiknya yang melakukan penyimpangan-penyimpangan dan selalu memberi teladan kepada anak didik tentang perilaku yang baik.Perilaku yang dimaksud seperti cara berbicara atau komunikasi yang baik, cara bersopan santun yang baik terhadap teman maupun orang yang lebih tua terutama bersikap dengan guru dan orang tuanya dan bergaul dalan tatanan pergaulan beretika dan bermoral religius.Guru sebaiknya asertif yaitu selalu bicara jelas,lugas,sopan plus sedikit humor yang pas.Cara bicaranya tak berbelit-belit dan tidak pula berusaha mensopan-sopankan diri secara tidak perlu.Guru jangan mengancam sebab itu bukan mendidik.Guru yang bersifat asertif itu ditopang oleh pembawaan egaliternya yang menghargai anak didik, staf sekolah dan sesama guru. Guru sebaiknya berani mengkoreksi diri dan tidak malu mengakui kekeliruan yang telah diperbuat.Jangan mendidik anak didik dengan sifat pecundang dan pengecut, justru sebaliknya harus gentelmen untuk berani meminta maaf jika salah. Guru jangan telatan bila masuk kelas sering terlambat datang tidak tepat waktu.Ini membuktikan ketidak disipliner seorang guru. Mengajari disiplin kepada anak didik tentunya diteladani dahulu diri seorang guru untuk disiplin.
3.Guru juga manusia.
Kata manusia kadang-kadang didekatkan dengan permakluman atas segala kekurangan atau keterbatasan,sehingga terlalu sering kita mendengar kalimat “ namanya juga manusia, ya wajarlah jika memiliki keterbatasan dan melakukan kesalahan “. Dalam konteks ini seolah manusia hadir menyelamatkan seorang ketika tak mampu melakukan sesuatu atau berbuat kesalahan. Celakanya lagi kata-kata itu pula yang menyebabkan sebagian orang permisif dengan dosa karena terlanjur yakin bahwa manusia itu rapuh. Akibatnya kita sendiri menjadi sulit mempercayai manusia. Dalam kupasan guru juga manusia, yang kebetulan menjadi profesi guru dengan kekurangan dan keterbatasanya. Kenyataan diketemukan guru yang kurang pintar, kurang terampil, bahkan celakanya lagi kurang dipercaya. Singkatnya masih terbatas guru mampu bekerja keras, bekerja cerdas dan bekerja iklas, Jadi wajarlah kalau pada akhirnya kualitas guru sering digugat atau minimal mendapat persepsi yang kurang pada tempatnya.Tetapi semangat kehadiran “guru juga manusia’ ini sesungguhnya didorong oleh hasrat ingin menunjukkan bagian lain dari sisi kemanusiaan seorang guru. Sisi kemanusiaan yang dimaksud adalah guru sebagai manusia mampu tampil terbaik yakni guru yang secara proses mengarah pada cerdas akalnya, terpelihara perilakunya dan amanah memegang tanggungjawabnya.Setiap manusia dewasa pada akhirnya akan menjadi guru bagi diri sendiri maupun orang tua menjadi guru bagi anak-anaknya. Tokoh masyarakat  menjadi guru bagi komunitas dilingkunganya.Pemimpin atau negarawan menjadi guru bagi rakyatnya.Apabila seorang memilih profesi menjadi guru secara tidak langsung pada akhirnya mampu merangkai semua tanggungjawab untuk menyiapkan seorang bapak/ibu yang baik, seorang tokoh masyarakat yang menjadi panutan yang baik,seorang pemimpin dan negarawan yang baik bertanggungjawab dan sekaligus menyiapkan guru yang berkompeten.Dengan demikian menjadi guru adalah sebuah pilihan profesi yang strategis.Menjadi guru juga  berkesempatan mengasah hati nurani dari hari ke hari itulah yang semestinya dijalani oleh seorang guru sejati.
Menyimpulkan tentang uraian guru membentuk karakter pemimpin bangsa terletak pada kesungguhan dan daya juang seorang guru secara naluriah dan harfiah memiliki kepekaan nurani untuk membangun sebuah generasi anak bangsa yang akan menjadi “ agent of change “ sebagai estafet kepemimpinan bangsa dinegeri ini.Khususnya di negeri ini sebagai ibu pertiwi berharap banyak kepada para guru untuk membentuk karakter pemimpin negeri ini yang mampu membawa Indonesia “ melesat cepat “ dari ketertinggalan agar sejajar dengan negara-negara lain yang telah maju.  Semoga kedepan perjuangan para guru mampu mengangkat harkat dan martabat dunia pendidikan di negeri ini lebih maju dan mampu menciptakan generasi penerus yang mumpuni, berkualitas dan memiliki daya saing tinggi sehingga bisa diakui dunia.amin.

                                                                ***

GURU ADALAH MOTIVATOR BAGI SISWANYA


“ GURU ADALAH MOTIVATOR BAGI SISWANYA “
Oleh : 

       Motivasi berpangkal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan.Adapun menurut Mc.Donald motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.Dari pengertian yang dikemukakan oleh Mc.Donald ini mengandung tiga elemen atau ciri pokok dalam motivasi itu yakni motivasi itu mengawalinya terjadi perubahan energi, ditandai dengan adanya feeling dan dirangsang karena adanya tujuan. Namun pada intinya bahwa motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri anak didik yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai.Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak mungkin melakukan aktifitas belajar.
Motivasi ada dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ektrinsik yaitu :
1.      Motivasi Intrinsik : Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan dari orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri.
2.      Motivasi Ektrinsik : Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu. Apakah karena adanya ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian anak didik mau melakukan sesuatu atau belajar.
Bagi peserta didik yang selalu memperhatikan materi pelajaran yang diberikan bukanlah masalah bagi guru. Karena didalam diri peserta didik tersebut ada motivasi yaitu motivasi intrinsik. Peserta didik yang demikian biasanya dengan kesadaran sendiri memperhatikan penjelasan guru. Rasa ingin tahunya lebih banyak terhadap materi pelajaran yang diberikan. Berbagai gangguan yang ada disekitar kurang dapat mempengaruhinya sehingga mampu memecahkan perhatianya. Lain halnya bagi peserta didik yang tidak ada motivasi di dalam dirinya, maka motivasi ekstrinsik yang merupakan dorongan dari luar dirinya mutlak diperlukan. Disini tugas guru adalah membangkitkan motivasi peserta didik sehingga mereka mau melakukan belajar.Ada beberpa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar peserta didik sebagai berikut :
1.Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik.
Pada permulaan belajar-mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan mengenahi Tujuan Instruksional Khusus ( TIK ) yang akan dicapainya kepada peserta didik. Semakin jelas tujuan TIK ini maka semakin besar pula motivasi dalam belajar.
2.Berikan Reward ( hadiah ) .
Bagi peserta didik yang berprestai perlu diberikan reward ( hadiah ), meskipun hadiah itu tidak berupa barang mahal tapi akan sangat berarti bagi peserta didik. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Disamping itu peserta didik yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar peserta didik yang berprestasi.
3.Ciptakan suasana bersaing atau berkompetisi.
Guru berusaha mengadakan persaingan ( kompetisi ) diantara peserta didik untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya. Prestasi peserta didik biasanya merangsang peserta didik lainya , sehingga dapat memunculkan persaingan antar peserta didik. Persaingan positif akan memunculkan motivasi untuk giat belajar. Untuk itu guru harus mampu menciptakan suasana persaingan yang sehat diatara mereka. Guru harus menunjukan obyektifitas dalam setiap evaluasi pembelajaran, demikian juga para peserta didik harus menjunjung tinggi kejujuran dalam setiap pengerjaanya.
4.Memberikan pujian dan menghargai hasil tugas.
Sudah sepantasnya guru memberikan pujian bagi peserta didik yang berprestasi jangan pelit dengan pujian sebab penghargaan berupa pujian sangat berarti bahkan lebih berarti pujian dari pada berupa pemberian barang. Kebiasaan guru yang terlalu sering memberikan tugas ( PR ), namun jarang memberikan penilaian akan berdampak tidak baik terhadap motivasi belajar mereka. Sehingga peserta didik sekedar mengerjakan tugas dan kurang memperhatikan kualitas pekerjaannya. Oleh karena itu guru jangan enggan menilai hasil tugasnya, hargailah pekerjaanya dan jadikan penilaian yang kita berikan sebagai alat perangsang motivasi belajarnya.
5.Memberikan sangsi atau hukuman.
Sangsi atau hukuman diberikan kepada peserta didik yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar ( PBM). Hukuman ini diberikan dengan harapan agar peserta didik tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya atau perilakunya..
Prestasi seorang teman biasanya merangsang teman yang lain untuk berprestasi pula, sehingga dapat memunculkan persaingan antar peserta didik. Persaingan yang positif akan memunculkan motivasi untuk giat belajar. Oleh karena itu guru harus mampu menciptakan suasana persaingan yang sehat diantara merekan. Guru harus menunjukkan obyektifitas dalam setiap evaluasi pembelajaran, demikian pula para peserta didik harus menjunjung tinggi kejujuran dalam setiap pengerjaannya.
6.Guru menjadi Idola.
Sikap guru harus dapat dijadikan panutan ( teladan ) yang baik bagi peserta didiknya. Guru harus menjadi idola peserta didiknya berkaitan dengan sikapnya didalam kelas. Pendapat dan nasehatnya terkadang lebih dipercaya dibandingkan dengan pendapat orang tuanya. Sikap yang di dasari oleh keinginan mendidik peserta didik agar berkembang lebih baik akan memberikan kesan mendalam di benak mereka. Usaha guru membangun motivasi  akan kandas jika sikap yang ditunjukkan guru tidak simpatik.
7.Membangun kebiasaan belajar.
Sebaiknya guru memberitahukan kepada peserta didik bagaimana membangun kebiasaan belajar sehari-hari, sehingga menghilangkan kebiasaan peserta didik hanya belajar disaat akan ujian saja.Seperti bangun pagi hari bagi moslem setelah sholat subuh lalu dilanjutkan belajar sebab belajar dipagi hari lebih fresh kondisi otaknya.Lalu setelah pulang sekolah sehabis makan siang sambil duduk santai membaca kembali materi pelajaran yang tadi diajarkan oleh guru.Dan belajar malam hari rutin meski hanya meluangkan waktu 1-2 jam asal belajarnya serius .
8.Membantu kesulitan belajar.
Guru sudah seyogyanya membantu peserta didik yang mengalami kesulitan atas materi pelajaran yang diberikan. Dengan meluangkan waktu untuk konsultasi belajar bagi peserta didik yang membutuhkan. Membantu kesulitan belajar bagi peserta didik bisa dilakukan secara individu maupun kelompok. Salah satu bukti guru mengasihi peserta didiknya adalah kerelaan dan ketulusan melayani mereka, secara psikis menimbulkan kedekatan antara guru dan murid. Ini akan memberikan ruang waktu bagi guru untuk peserta didiknya guna mendengar keluh kesah dan kesulitan belajarnya. Dengan tindakan ini guru sudah berhasil merebut hati peserta didiknya sehingga memudahkan untuk menanamkan motivasi kepada mereka.
9.Menggunakan metode dan media pembelajaran bervariasi.
Guru harus memiliki kreatifitas dalam pembelajaran tidak hanya monoton mengajar lewat penggunaan papan tulis ( whitboard ) semata, butuh variasi pembelajaran dengan menggunakan metode tanya jawab, presentasi, diskusi, dan menggunakan media in focus, OHP, serta alat peraga lainya.Mengingat kontribusi motivasi terhadap hasil belajar cukup besar, guru diharapkan mampu membangkitkan motivasi dan dapat memanfaatkan menjadi penggerak kuat bagi peserta didik untuk meraih prestasi yang diharapkan. Yang menjadi pertanyaan adalah langkah-langkah apa saja yang diperlu dilakukan oleh guru agar motivasi belajar bangkit. Guru profesional harus menyadari bahwa dirinya harus berperan sebagai motivator yang bertugas memberikan inspirasi atau dorongan supaya proses pembelajaran lebih menyenangkan. Guru harus menolong peserta didiknya supaya memiliki hasrat untuk belajar.Upaya yang bisa kita lakukan untuk menggairahkan belajar peserta didik sangatlah variatif, namun hal yang terpenting adalah kita selaku pelaksana pendidikan tidak surut dalam membimbing para peserta didik. Kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas yang kita lakukan mudah-mudahan menjadi bingkai indah dalam potret kehidupan mereka.Semoga kita bisa mengantarkan kesuksesan mereka dalam meraih masa depan gemilang.Memotivasi kegiatan peserta didik dalam meningkatkan aktifitas dan kreatifitas sesuai dengan bakat, cita-cita, potensi diri dan kemampuan yang dimilikinya adalah sangat penting dilakukan oleh guru. Guru harus bisa menjadi seorang motivator bagi anak didiknya, agar bisa menggiatkan belajar baik didalam kelas maupun dirumah dalam rangka meningkatkan prestasi belajar .Semoga guru-guru di negeri ini memiliki kemauan untuk bisa belajar memotivator anak didiknya, sehingga harapan dari pembelajaran disekolah bisa tercapai sesuai dengan keinginan kita bersama.Amin.
                                                         ***