Sabtu, 03 Maret 2012

SOSIOLOGI KELAS X; PERILAKU MENYIMPANG


 Perilaku menyimpang sebagai akibat proses sosialisasi tidak sempurna

     Proses sosialisasi dapat dianggap tidak berhasil  apabila individu tidak mampu mendalami norma-norama dalam masyrakat yang berlaku. Individu yang demikian tidak akan memiliki perasaan bersalah atau menyesal  setelah melakukan pelanggaran hukum.
Perilaku menyimpang dapat merupakan produk  sosialisasi baik disengaja maupun tidak disengaja . Orang tua guru maupun  media masa mungkin tidak tidak bermaksud mendidik para remaja untuk melakukan penyimpangan. Namun mereka melakukan perilaku menyimpang karena belajar dari teman-teman pergaulannya , membaca buku melihat film dan lain-lain. Hal  ini menyebabkan terjadinya perilaku menyimpang akibat dari proses sosialisasi tidak sempurna..
Proses sosialisasi tidak sempurna  dapat juga timbul karena cacat bawaan, kekurangan gizi, ataupun ganggua jiwa.
Selain itu sering kali masing-masing media  sosialisasi dalam memberi pesan tidak sejalan, bahwa saling bertentangan satu sama lain. Akibatnya individu yang baru mengalami mengalami sosialisasididalam dirinya akan timbul konflik pribadi. . Misalnya orang tua memberikan pesan agar anak tidak merokok. Namun anak berada dalam lingkungan pergaulan perokok, dengan berbagai dalih, pada akhirnya anakpun menjadi perokok.
Berbagai jenis perilaku menyimpang
1.        Berdasarkan tujuannya :
a)        Penyimpangan social positif yaitu jenis penyimpangan yang membawa dampak positif dan memberikan keuntungan  bagi kehidupan masyarakat.
b)        penyimpangan social  negative yaitu perilaku menyimpang yang mengarah pada nilai-nilai  yang dipandang rendah pleh masyrakat.
2.        Berdasarkan sifatnya :
1.         Penyimpangan primer (primere deviviatiation)  yaitu penyimpangan yang dilakukan seseorang yang bersifat temporer dan tidak berulang-ulang.
2.         Penyimpangan skunder yaitu penyimpangan yang terjadi jika siswa tersebut mengulangi perilaku menyimpang yang pernah dilakukan, dengan kata lain penyimpangan yang tidak lagi diterima/dimaafkan oleh masyarakat
1.        Berdasarkan jumlah pelaku
a)        Penyimpangan individual ( Individual Deviation) : Penyimpangan ini muncul disebabkan karena kelainan jiwa seseorang  atau karena perilaku jahat. Misdalnya pencandu narkoba, perilaku tindak kejahatan bertindik, bertatato, korupsi,  dan lain-lain.
b)        Penyimpangankolektif (grouf deviation) yaitu penyimpangan yang dilakukan oleh sekelompok  masyrakat secara bersama-sama. Penyimpangan kelompok ini terjadi disebabkan karena mereka patuh pada norma kelompoknya yang kuat dan biasanya bertentangan dengan norma masyarkat yang berlaku.
       Penyimpangan yang terjadi akibat dari sosialisasi tidak sempurna disebabkan karena ketidak sepadanan pesan-pesan yang disampaikan oleh masing-masing agen sosialisasi. Pengambilan peran yang salah dan generalized others atau belajar sub kebudyaan yang menyimpang.
Light,Keller dan Calhoun membagi kejahatan ada empat:
1.        Kejahatan tanpa korban (Crime Without Victum) kejahatan ini tidakmengakibatkan penderitaan pada korban akibat tindak pidana orang lain.
       Contoh : berjudi, mabuk-mabukan, hubungan sek bebas dan lin-lain
2.        Kejahatan terorganisir ( organized crime ) pelaku kejahatan merupakan komplotan yang secara berkesinambungan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan uang/kekuasaan dengan jalan menghindari hukum
3.        Kejahatan kerah Putih (White Collor Crime ) kejahatan ini tipenya yang mengacu pada kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang terpandang/orang yang berstatus tinggi dalam rangka pekerjaan.
4.        Kejahatan Korporat ( Corporate Crime ) kejahatan yang dilakukan atas nama organisasi dengan tujuan menaikan keuntungan/menekan kerugian.
       Edwin M. Lemert mengungkapkan penyimpangan terjadi karena proses labelling   ( pemberian julukan, cap, merk yang dianggap tidak sesuai dengan norma ) 
Jenis-Jenis Penyimpangan Sosial
Penyimpangan Individual (Individual Deviation)
     Penyimpangan individual merupakan penyimpangan yang dilakukan oleh seseorang yang berupa pelanggaran terhadap norma-norma suatu kebudayaan yang telah mapan. Penyimpangan ini disebabkan oleh kelainan jiwa seseorang atau karena perilaku yang jahat/tindak kriminalitas. Penyimpangan yang bersifat individual sesuai dengan kadar penyimpangannya dapat dibagi menjadi beberapa hal, antara lain:
1. Tidak patuh nasihat orang tua agar mengubah pendirian yang kurang baik, penyimpangannya disebut pembandel.
2.    Tidak taat kepada peringatan orang-orang yang berwenang di lingkungannya, penyimpangannya disebut pembangkang.
3.    Melanggar norma-norma umum yang berlaku, penyimpangannya disebut pelanggar
4.    Mengabaikan norma-norma umum, menimbulkan rasa tidak aman/tertib, kerugian harta benda atau jiwa di lingkungannya, penyimpangannya disebut perusuh atau penjahat.


Penyimpangan Kolektif (Group Deviation)
Penyimpangan kolektif yaitu: penyimpangan yang dilakukan secara
bersama-sama atau secara berkelompok. Penyimpangan ini dilakukan oleh
sekelompok orang yang beraksi secara bersama-sama (kolektif). Mereka patuh
pada norma kelompoknya yang kuat dan biasanya bertentangan dengan norma
masyarakat yang berlaku. Penyimpangan yang dilakukan kelompok, umumnya
sebagai akibat pengaruh pergaulan/teman. Kesatuan dan persatuan dalam
kelompok dapat memaksa seseorang ikut dalam kejahatan kelompok, supaya
jangan disingkirkan dari kelompoknya.
Penyimpangan yang dilakukan secara kelompok antara lain
1. Kenakalan remaja
2. Tawuran/perkelahian pelajar
3. Penyimpangan kebudayaan

BENTUK PENYIMPANGAN SOSIAL
Bentuk Penyimpangan Sosial
a.        Penyimpangan Primer (Primary Deviation)
Penyimpangan yang dilakukan seseorang akan tetapi si pelaku masih dapat diterima masyarakat. Ciri penyimpangan ini bersifat temporer atau sementara, tidak dilakukan secara berulang-ulang dan masih dapat ditolerir oleh masyarakat
Contohnya:
1.    Menunggak iuran listrik dan telepon
2.    melanggar rambu-rambu lalu lintas
3.    ngebut di jalanan,

b.    Penyimpangan Sekunder (secondary deviation)
Penyimpangan yang berupa perbuatan yang dilakukan seseorang yang secara umum dikenal sebagai perilaku menyimpang.Penyimpangan ini tidak bisa ditolerir oleh masyarakat.
 Contohnya:
1.      Pemabuk,
2.      pengguna obat-obatan terlarang,
3.      pemerkosa,
4.      pelacuran,
5.      pembunuh,
6.      perampok
7.      penjudi.



MACAM PENYIMPANGAN

Penyimpangan Primer (Primary Deviation)
Penyimpangan primer adalah penyimpangan yang bersifat sementara dan tidak dilakukan secara berulang.
Penyimpangan Sekunder (Secondary Deviation)
Penyimpangan sekunder adalah penyimpangan yang secara umum sering dilakukan atau sering disebut perbuatan menyimpang dan dilakukan secara berulang
Penyimpangan – penyimpangan tersebut dibedakan menjadi 2 jenis:
Penyimpangan Individual (individual deviation)
Penyimpangan individual atau personal adalah suatu perilaku pada seseorang dengan melakukan pelanggaran terhadap suatu norma pada kebudayaan yang telah mapan akibat sikap perilaku yang jahat atau terjadinya gangguan jiwa pada seseorang.
Tingkatan bentuk penyimpangan seseorang pada norma yang berlaku :
1.    Bandel atau tidak patuh dan taat perkataan orang tua untuk perbaikan diri sendiri serta tetap melakukan perbuatan yang tidak disukai orangtua dan mungkin anggota keluarga lainnya.
2.    Tidak mengindahkan perkataan orang-orang disekitarnya yang memiliki wewenang seperti guru, kepala sekolah, ketua rt rw, pemuka agama, pemuka adat, dan lain sebagainya.
3.    Melakukan pelanggaran terhadap norma yang berlaku di lingkungannya.
4.    Melakukan tindak kejahatan atau kerusuhan dengan tidak peduli terhadap peraturan atau norma yang berlaku secara umum dalam lingkungan bermasyarakat sehingga menimbulkan keresahan. ketidakamanan, ketidaknyamanan atau bahkan merugikan, menyakiti, dll.
Macam-macam bentuk penyimpangan individual :
1.    Penyalahgunaan Narkoba.
2.    Pelacuran.
3.    Penyimpangan seksual (homo, lesbian, biseksual, pedofil, sodomi, zina, seks bebas, transeksual).
4.    Tindak Kriminal / Kejahatan (perampokan, pencurian, pembunuhan, pengrusakan, pemerkosaan, dan lain sebagainya).
5.    Gaya Hidup (wanita bepakaian minimalis di tempat umum, pria beranting, suka berbohong, dsb).

Penyimpangan Bersama-Sama / Kolektif (group deviation) 
       Penyimpangan Kolektif adalah suatu perilaku yang menyimpang yang dilakukan oleh kelompok orang secara bersama-sama dengan melanggar norma-norma yang berlaku dalam masyarakat sehingga menimbulkan keresahan, ketidakamanan, ketidaknyamanan serta tindak kriminalitas lainnya.
       Bentuk penyimpangan sosial tersebut dapat dihasilkan dari adanya pergaulan atau pertemanan sekelompok orang yang menimbulkan solidaritas antar anggotanya sehingga mau tidak mau terkadang harus ikut dalam tindak kenakalan atau kejahatan kelompok.
Bentuk penyimpangan kolektif :
1.    Tindak Kenakalan
       Suatu kelompok yang didonimasi oleh orang-orang yang nakal umumnya suka melakukan sesuatu hal yang dianggap berani dan keren walaupun bagi masyarakat umum tindakan trsebut adalah bodoh, tidak berguna dan mengganggu. Contoh penyimpangan kenakalan bersama yaitu seperti aksi kebut-kebutan di jalan, mendirikan genk yang suka onar, mengoda dan mengganggu cewek yang melintas, corat-coret tembok orang dan lain sebagainya.
2. Tawuran / Perkelahian Antar Kelompok
       Pertemuan antara dua atau lebih kelompok yang sama-sama nakal atau kurang berpendidikan mampu menimbulkan perkelahian di antara mereka di tempat umum sehingga orang lain yang tidak bersalah banyak menjadi korban. COntoh : tawuran anak sma 70 dengan anak sma 6, tawuran penduduk berlan dan matraman, dan sebagainya.
3.    Tindak Kejahatan Berkelompok / Komplotan
       Kelompok jenis ini suka melakukan tindak kejahatan baik secara sembunyi-sembunyi maupun secara terbuka. Jenis penyimpangan ini bisa bertindak sadis dalam melakukan tindak kejahatannya dengan tidak segan melukai hingga membunuh korbannya. Contoh : Perampok, perompak, bajing loncat, penjajah, grup koruptor, sindikat curanmor dan lain-lain.


4.    Penyimpangan Budaya
       Penyimpangan kebudayaan adalah suatu bentuk ketidakmampuan seseorang menyerap budaya yang berlaku sehingga bertentangan dengan budaya yang ada di masyarakat. Contoh : merayakan hari-hari besar negara lain di lingkungan tempat tinggal sekitar sendirian, syarat mas kawin yang tinggi, membuat batas atau hijab antara laki-laki dengan wanita pada acara resepsi pernikahan, dsb.

PENCEGAHAN PENYIMPANGAN SOSIAL 

       Agar penyimpangan sosial bisa dicegah, hal yang pertama dan utama adalah membenahi lingkungan keluarga terlebih dahulu. Adapun upaya pencegahan yang bermuara dari keluarga adalah sebagai berikut.
       1. Wujudkan Lingkungan Keluarga yang Harmonis
       Tatanan keluarga yang harmonis merupakan sarana lahirnya kehangatan dan kasih sayang. Dengan demikian, jiwa mereka tidak akan tertekan. Dengan ketenteraman yang dimiliki dari keluarga tidak akan terjadi penyimpangan sosial di masyarakatnya.
       2. Meningkatkan Nilai Keimanan
       Keluarga merupakan unit masyarakat yang paling mendasar. Oleh karena itu, peningkatan nilai keimanan yang diajarkan keluarga sangatlah penting. Pengajaran keimanan yang berasal dari keluarga bisa memperkokoh dan menjadi benteng pada saat mereka berinteraksi dengan lingkungannya.
       3. Komunikasi yang Efektif
       Komunikasi yang efektif maksudnya terjalinnya keakraban antara orang tua dan anak. Dengan adanya keterbukaan antara anak dan orang tua diharapkan segala persoalan akan mudah dipecahkan. Dengan demikian, anak terhindar dari perbuatan yang menyimpang di tengah masyarakatnya.
       4. Memenuhi Hak-Hak Anak
       Salah satu tanggung jawab terberat orang tua adalah mendidik anak-anak menjadi manusia takwa. Untuk mencapai harapan tersebut, orang tua memiliki tugas, yakni memenuhi hak-hak anak, seperti mendidik, menjaga kesehatan, kebersihan, dan menanamkan moral serta akhlak kepada anak. Upaya mengatasi penyimpangan sosial dapat dilakukan pula dengan mengoptimalkan fungsi lembaga pendidikan, baik sekolah maupun perguruan tinggi. Untuk sekolah dilakukan dengan cara memasukan materi pelajar yang berkaitan dengan akhlak atau budi pekerti ke dalam kurikulum, serta menggalakan program-program ekstrakulikuler yang berlandaskan nilai-nilai moral.
       Lingkungan masyarakat juga dapat membantu mencegah penyimpangan sosial. Caranya dengan menciptakan kontrol sosial di lingkungan masyarakat berupa tata tertib yang di buat bersama, seperti dengan mengadakanprogram siskamling; penyuluhan narkoba kepada remaja; layanan konsultasi kesehatan; dan sebagainya. Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik benang merahnya bahwa terdapat tiga lingkungan utama yang bisa diberdayakan dalam rangka mencegah penyimpangan sosial. Ketiga lingkungan tersebut disebutkan oleh Ki Hajar Dewantara sebagai Tri Pusat Pendidikan, yaitu pendidikan di keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat. Ketiganya harus bekerja sama secara terpadu. Pendidikan di lingkungan keluarga merupakan pondasi dari tiga pusat pendidikan tersebut.

Usaha mengantisipasi dan mengatasi penyimpangan sosial antara lain  :
     
       Upaya-upaya Mengantisipasi Penyimpangan Sosial
       Antisipasi adalah usaha sadar yang berupa sikap, perilaku atau tindakan yang dilakukan seseorang melalui langkah-langkah tertentu untuk menghadapi peristiwa yang kemungkinan terjadi. Beberapa upaya untuk mengantisipasi penyimpangan sosial adalah :
       1.      Penanaman nilai dan norma yang kuat.
       2.      Penanaman nilai dan norma yang kuat
       3.      Berkepribadian Kuat dan Teguh

       Upaya-upaya Mengatasi Penyimpangan Sosial
       1.      Sanksi yang tegas
       2.      Giatkan penyuluhan-penyuluhan
       3.      Rehabilitasi sosial

       Sikap Yang Cocok Dalam Menghadapi Penyimpangan Sosial
       1.      Tidak mudah terpengaruh
       2.      Berpikir positif (Positive Thinking )



Tidak ada komentar:

Posting Komentar